Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengusulkan agar rumah sakit umum daerah (RSUD) Kota Bogor memiliki nama sendiri, tidak hanya RSUD saja.

"RSUD harus punya nama, tidak bisa terus-menerus disebut hanya RSUD atau RSUD Kota Bogor, tapi harus ada namanya. Silakan diusulkan namanya," kata Bima Arya Sugiarto dalam sambutannya pada acara ulang tahun ke-6 RSUD Kota Bogor, di Kota Bogor, Jumat.

Baca juga: RSUD Kota Bogor buka lagi layanan untuk pasien non-COVID-19

Baca juga: RSUD Kota Bogor direncanakan jadi RS khusus COVID-19


Menurut Bima Arya, untuk mengusulkan nama RSUD, Direktur Utama RSUD Kota Bogor silakan melakukan musyawarah di internal dan kalau perlu dibentuk tim. "Hasilnya, silakan dibicarakan dengan DPRD untuk dirumuskan bersama," katanya.

Bima mengingatkan usulan nama itu harus kredibel, misalnya tokoh Bogor yang erat kaitannya dengan perjuangan kesehatan di Kota Bogor. "Tokoh tersebut yang sudah almarhum, sehingga namanya bisa diabadikan," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chairdir menilai usulan Wali Kota Bogor soal nama RSUD adalah usulan bagus, sehingga perlu dipertimbangkan.

Menurut Ilham, usulan nama RSUD itu sebaiknya nama tokoh masyarakat Bogor yang sudah meninggal dunia, tapi pada saat hidup memiliki hubungan erat dengan bidang kesehatan.

Baca juga: Bima Arya berikan semangat kepada pegawai RSUD Kota Bogor

Misalnya, nama jalan di depan RSUD Kota Bogor adalah Jalan Dr Sumero. "Nama itu, tentunya memiliki kaitan erat dengan bidang kesehatan, tapi saya tidak kenal dengan Dr Sumera. Infonya dia adalah direktur pertama Rumah Sakit Marzuki Mahdi," katanya.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020