Sektor pertanian menjadi salah satu lapangan usaha yang masih tumbuh positif selama pandemi COVID-19
Jakarta (ANTARA) - Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prima Gandhi mengharapkan RUU Cipta Kerja dapat mendukung pertumbuhan agroindustri yang selama ini belum optimal.

Prima dalam pernyataan di Jakarta, Senin, mengatakan regulasi itu dapat berkontribusi positif kepada agroindustri yang mampu meningkatkan tenaga kerja dan mendukung konsumsi pangan.

"Sekarang intinya, bagaimana caranya genjot kewirausahaan bidang pertanian, dimulai dengan agroindustri. Harus diarahkan ke sana, harus ada klausul itu," ujarnya.

Baca juga: Kadin nilai RUU Cipta Kerja dapat wujudkan industrialisasi

Ia mengatakan pertumbuhan agroindustri ini menjadi prospektif karena sektor pertanian menjadi salah satu lapangan usaha yang masih tumbuh positif selama pandemi COVID-19.

Selain itu, menurut dia, sektor ini telah didukung oleh peningkatan jumlah wirausaha ataupun usaha rintisan bidang pangan, baik pertanian maupun perikanan, yang berjasa dalam memotong rantai distribusi.

"Perantara (middle man) dipotong, sehingga keuntungan dirasakan petani dan masyarakat," katanya.

Meski demikian, upaya itu tidak akan terwujud tanpa adanya Omnibus Law Cipta Kerja, apalagi proses perizinan pendirian agroindustri ini masih terlalu lama.

"Pernah ada orang mau investasi bawang putih dan bawa bibit dari China, untuk masuk melalui karantina itu prosedurnya berbelit-belit," katanya.

Prima pun mengapresiasi adanya kewajiban bagi investor untuk melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal dalam RUU Cipta Kerja.

Namun, ia menyarankan adanya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah (pemda) sebelum investasi dilakukan, terutama dalam penguatan kompetensi SDM.

"Selain itu, pengawasan amdal (analisis dampak lingkungan) juga harus dilakukan di lapangan. Hukum jangan tebang pilih," katanya.

Baca juga: Bahlil: RUU Cipta Kerja pintu masuk kita untuk ciptakan lapangan kerja
Baca juga: Tim Tripartit selesai bahas RUU Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020