Jakarta (ANTARA) - Film dokumenter buatan Amerika "The Kingmaker" dilarang diputar untuk para penonton di Thailand Selatan, dilansir Variety, Senin.

Film ini berkisah tentang kehidupan istri politik terkenal Imelda Marcos, yang ditulis dan disutradarai oleh Lauren Greenfield.

"The Kingmaker" memulai debutnya di festival dilm Venesia dan Telluride setahun yang lalu, sebelum melanjutkan ke berbagai festival yang lain seperti Mill Valley, London, Stockholm, El Gouna, Chicago dan Hamptons.

Setelah diputar selama beberapa minggu dalam rilis khusus di Thailand Utara dan Bangkok, namun pendiri Klub Dokumenter Thida Polpalitkarnpim diberitahu oleh pihak berwenang bahwa pemutaran film di wilayah Selatan tidak bisa dilanjutkan.

Baca juga: Robin Williams "kembali" melalui film dokumenter "Robin's Wish"

Baca juga: Kisah hidup Sulli akan dibuat film dokumenter


Ini telah diputar selama beberapa minggu dalam rilis khusus di Thailand Utara dan di Bangkok. Tapi Thida Polpalitkarnpim, pendiri Klub Dokumenter, diberitahu oleh pihak berwenang bahwa pemutaran film di Selatan tidak bisa dilanjutkan.

"The Kingmaker" berkisah tentang korupsi yang luar biasa, keserakahan, kebrutalan serta pengaruh orang-orang yang membantu rezim Ferdinand Marcos.

Film dokumenter itu juga memperlihatkan bagaimana keinginan Imelda Marcos untuk memulihkan kejayaan keluarganya di masa lalu melalui putranya.

Polpalitkarnpim mengatakan dalam sebuah unggahan di laman Facebook bahwa pihak berwenang Thailand keberatan dengan judul film dan posternya, bukan isinya.

Thailand bagian Selatan, yang memiliki populasi muslim yang besar, telah mengalami pemberontakan selama beberapa tahun. Saat ini bagian lain dari Thailand juga memiliki momen politiknya sendiri.

Baca juga: Docs By The Sea tahun ini diselenggarakan secara daring

Baca juga: Rayakan ulang tahun ke-70, Putri Anne dibuatkan film dokumenter

Baca juga: Kisah Rooney dari Everton sampai Derby akan dijadikan film dokumenter
 

Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020