Shanghai (ANTARA) - Sebanyak 22 infeksi baru virus corona muncul di China daratan pada Sabtu, dibanding dengan 19 kasus sehari sebelumnya, demikian otoritas kesehatan, Senin.

Semua infeksi baru merupakan kasus impor dan nihil kematian, menurut Komisi Kesehatan Nasional melalui pernyataan.

China juga melaporkan 37 pasien COVID-19 tanpa gejala, dibanding dengan 16 pasien kemarin.

Hingga 16 Agustus China mengonfirmasi 84.849 kasus COVID-19 dengan 4.634 kematian, katanya.

Dibandingkan dengan sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Brazil, Inggris, Spanyol, jumlah kematian akibat virus corona--yang pertama kali muncul di Wuhan, China tengah--yang dialami China jauh lebih rendah.

Baca juga: 19 Kasus baru corona terdeteksi di China, termasuk 11 kasus impor

Dibandingkan dengan negara-negara maju seperti AS dan Inggris yang kini sedang berpacu menemukan vaksin COVID-19, China juga berada di depan dalam penemuan vaksin.

Saat ini salah satu vaksin COVID-19 yang ditemukan dan diproduksi lembaga farmasi di negeri tirai bambu itu sedang diuji klinis tahap 3 secara masal baik Indonesia, Uni Emirat Arab,  maupun di Brazil.

Rusia juga berada di garis depan dalam pacuan menemukan vaksin. Saat ini vaksin yang dihasilkan Rusia sedang diuji klinis di Brazil. Pemerintah Filipina juga  melakukan pembicaraan dengan Rusia untuk kerja sama dalam uji klinis vaksin COVID-19.

Sumber: Reuters
​​​​​​​
Baca juga: Kluster Xinjiang surut, kasus COVID-19 lokal China menurun
Baca juga: Iklan vaksin corona Rp1 juta per dosis marak di China

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020