Cuaca panas ekstrem landa Taman Nasional Death Valley, California

  • Selasa, 18 Agustus 2020 08:42 WIB

Seorang warga Las Vegas, Steve Krofchik mendinginkan kepalanya dengan botol berisi batu es di depan sebuah termometer yang menunjukan suhu 130 derajat Fahreinheit atau 54,4 derajat Celcius di Pos Pusat Pengunjung Furnace Creek, Taman Nasional Death Valley, California, Amerika Serikat, Senin (17/8/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/David Becker/wsj.

Seorang pengunjung Greg Berndt berswafoto di depan sebuah termometer yang menunjukan suhu 132 derajat Fahreinheit atau 55 derajat Celcius di Pos Pusat Pengunjung Furnace Creek, Taman Nasional Death Valley, California, Amerika Serikat, Senin (17/8/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/David Becker/wsj.REUTERS/DAVID BECKER (REUTERS/DAVID BECKER)

Seorang warga Las Vegas, Grant Mohn mencoba memasak telur di atas sebuah penggorengan di lapangan parkir area Badwater Basin, titik terendah di Amerika Utara, 279 kaki di bawah permukaan air laut di saat cuaca panas ekstrem melanda Taman Nasional Death Valley, California, Amerika Serikat, Senin (17/8/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/David Becker/wsj.

Seorang pria berjalan di hamparan garam di Badwater Basin, titik terendah di Amerika Utara, 279 kaki di bawah permukaan air laut di saat cuaca panas ekstrem melanda Taman Nasional Death Valley, California, Amerika Serikat, Senin (17/8/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/David Becker/wsj.

Sebuah papan peringatan tentang bahaya cuaca panas ekstrem terpasang di Pos Pusat Pengunjung Furnace Creek, Taman Nasional Death Valley, California, Amerika Serikat, Senin (17/8/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/David Becker/wsj.

Sebuah papan peringatan tentang bahaya cuaca panas ekstreme terpasang di Pos Pusat Pengunjung Furnace Creek, Taman Nasional Death Valley, California, Amerika Serikat, Senin (17/8/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/David Becker/wsj.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait