Jakarta (ANTARA News) - Jenazah mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) akan diberangkatkan, Kamis pagi (31/12) dari Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma menuju kampung halamannya di Jombang, Jawa Timur untuk dimakamkan.

Menurut Perwira Penerangan Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Tamsir, kemungkinan jenazah akan diterbangkan pada pukul 08.00 WIB dengan menggunakan pesawat C-130 Hercules VVIP milik TNI Angkatan Udara.

Selain itu, pihak TNI Angkatan Udara juga menyiapkan beberapa pesawat untuk membawa keluarga dan kerabat yang akan berangkat ke Jombang untuk mengiringi kepergian mantan Presiden RI ke 4 itu keperistirahatan terakhirnya.

Sebelum jenazah diberangkatkan akan berangkat terlebih dahulu Wakil Presiden Boediono sekitar pukul 06.30 WIB, disusul setengah jam kemudian akan berangkat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan bertindak sebagai inspektur upacara pada acara pemakaman Gus Dur yang akan dilaksanakan secara militer.

Sebelumnya adik kandung Gus Dur, Lily Chadijah Wahid dalam sebuah wawancara mengatakan mantan Wapres Jusuf Kalla akan meminjaman pesawat pribadinya untuk membawa jenazah Gus Dur ke Jombang.

"Gus Dur akan dimakamkan di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang dan kelihatannya akan dipinjami pewasat pribadi Pak Jusuf Kalla ," ujar Lily.

Mantan Presiden Abdurrahman Wahid meninggal dunia pada usia 69 tahun karena sakit di RSCM Jakarta, Rabu pukul 18.40 WIB.

Abdurrahman Wahid menjabat Presiden RI keempat mulai 20 Oktober 1999 hingga 24 Juli 2001. Putra pertama dari enam bersaudara itu lahir di Desa Denanyar, Jombang, Jawa Timur, pada 4 Agustus 1940.

Gus Dur menikah dengan Shinta Nuriyah dan dikaruniai empat putri yaitu Alissa Qotrunnada Munawaroh, Zannuba Arifah Chafsoh (Yenni), Annita Hayatunnufus, dan Inayah Wulandari.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009