LDII mendorong perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan yang dapat diwujudkan dengan pengembangan ekonomi syariah.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama RI Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi mengapresiasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang berinisiasitif untuk mengembangkan ekonomi syariah berdasarkan asas kekeluargaan.

Menag Fachrul Razi, dalam keterangannya, Kamis, mengaku senang banyak anggota LDII berkegiatan sangat produktif.

“Visi utama adalah mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil alamin,” katanya.

Baca juga: Menkeu: Ekonomi Islam berperan dalam pemulihan imbas COVID-19

Menag sempat hadir dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) pada 19 Agustus 2020.

Dalam forum tersebut diputuskan salah satunya bahwa LDII mendorong perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan yang dapat diwujudkan dengan pengembangan ekonomi syariah.

“Menekankan kerja sama, bukan berdasarkan persaingan bebas dalam mekanisme ekonomi pasar,” kata Sekretaris Umum DPP LDII H. Dody Taufiq Wijaya.

Baca juga: Wapres minta "fintech" ikut tingkatkan literasi ekonomi syariah

Dody mengungkapkan bahwa LDII berpartisipasi aktif, bukan hanya bidang keagamaan dan dakwah saja, tapi juga merambah pada kluster lainnya.

Misalnya bidang teknologi digital di mana di Indonesia, teknologi digital sangat masif menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Teknologi digital supaya diarahkan pada hal yang bersifat produktif dan positif bukan hanya konsumtif, sehingga hal negatif teknologi digital dapat dieliminir.

Baca juga: BI: RI perlu memanfaatkan peluang jadi pemain global ekonomi syariah

Selain itu, bidang pangan, LDII mendorong Indonesia dapat mewujudkan ketahanan pangan.

“Lahan tidur tidak produktif seperti lahan gambut supaya dilakukan inovasi agar dapat menjadi lahan produktif yang pada gilirannya dapat mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia,” ungkapnya.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020