Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menegaskan elemen masyarakat yang gemar menyebar propaganda untuk mengganti ideologi Pancasila dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) perlu diwaspadai karena tujuannya hanya ingin memecah belah bangsa Indonesia.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, Ahmad Basarah mengingatkan Pancasila adalah dasar dan ideologi negara yang sesuai dengan kepribadian bangsa dengan beragam suku, agama, etnis dan bahasa agar tetap bersatu.

"Dasar dan ideologi maha karya pendiri bangsa yang diwariskan kepada kita sejak Indonesia merdeka hingga saat ini adalah Pancasila. Ini adalah ideologi negara yang harus kami rawat, kami jaga, dan kami amalkan," ucap Ahmad Basarah.

Hancurnya negara-negara lain yang gagal mengelola perbedaan, menurut dia, akhirnya berkutat dalam penyelesaian konflik saudara atau bahkan akhirnya bubar dan tinggal nama dalam peta dunia.

Agar tidak mengalami kehancuran akibat perang saudara seperti terjadi di negara-negara lain, kata dia, bangsa Indonesia harus kokoh berpedoman dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

"Hanya Pancasila lah dasar dan ideologi yang cocok dan mempersatukan bangsa Indonesia," ujar Ahmad Basarah.

Baca juga: Hamka Haq ingatkan kenalkan generasi milenial pada pendiri bangsa

Ketua DPP PDI Perjuangan itu menyebut negara yang berpegang teguh pada falsafah bangsa mereka sendiri akan menjadi bangsa yang besar.

Selain itu, Ahmad Basarah mengingatkan bangsa yang mengabaikan sejarah bangsa sendiri dan tidak mampu menyiapkan masa depannya dengan baik akan berujung pada kehancuran.

"Negara yang gagal mengelola dengan baik perbedaan masyarakatnya akan tercabik-cabil dalam perang saudara dan banyak yang akhirnya tinggal nama dalam peta dunia," ujar Ahmad Basarah.

Baca juga: Eva: Moralitas Pancasila harus digunakan dalam pembangunan

Baca juga: Azis: Kinerja DPR berpedoman pada Pancasila-UUD 1945

Baca juga: Megawati: Masih ada yang pertentangkan agama dan Pancasila

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020