Jakarta (ANTARA) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengharapkan kerja sama dengan China semakin berkembang di masa akan datang dengan sejumlah bidang potensial seperti bidang obat dan kelautan.

Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko menuturkan bidang potensial tersebut adalah teknologi informasi, energi, transportasi, pertanian, pengembangan dan inovasi obat-obatan, dan kelautan. Bidang potensial tersebut juga penting dalam mengatasi pandemi COVID-19.

Baca juga: Survei LIPI : Warga pesimistis pandemi selesai dalam waktu cepat

"Bagaimana ke depan kita bisa lebih mengembangkan kolaborasi antara China dan Indonesia, khususnya dengan LIPI," kata Handoko dalam seminar virtual Ambassador Talks With Scientists: Life in the Time of New Normal di Jakarta, Senin.

Handoko mengharapkan kerja sama ke depan bisa dilakukan dengan lebih banyak institusi dan universitas di China.

LIPI sendiri memiliki 32 pusat penelitian dan terbuka dengan berbagai kerja sama yang dapat berkontribusi bagi kehidupan yang lebih baik dan bagi negara.

Duta Besar China untuk Indonesia H.E. Xiao Qian berharap hubungan dan kemitraan antara China dan Indonesia semakin erat ke depan.

Xiao Qian juga mendukung berbagai kolaborasi potensial antara China dan Indonesia termasuk dengan LIPI untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi kedua negara. "LIPI telah meningkatkan hubungan yang erat dengan berbagai rekan di China," ujarnya.

Baca juga: LIPI kumpulkan data hasil uji klinis imunomodulator tangani COVID-19

Xiao Qian juga mengapresiasi LIPI yang mentransformasikan hasil riset ilmiah yang menjadi kontribusi yang berarti bagi negara Indonesia, termasuk dari hasil riset yang mendukung penanganan COVID-19, seperti ventilator, robot sterilisasi dan disinfeksi untuk ruang isolasi kesehatan, minuman fermentasi untuk kesehatan, dan kandidat imunomodulator sebagai peningkat daya tahan tubuh.

Terkait penanganan COVID-19, LIPI melakukan berbagai penelitian, di antaranya hasil riset berupa ventilator GERLIP HFNC-01 yang dikembangkan bersama dengan PT Gerlink Utama Mandiri.

Ventilator itu berfungsi untuk mencegah pasien tidak sampai gagal nafas dan tidak harus diinkubasi menggunakan ventilator invasif dengan cara memberikan terapi oksigen beraliran tinggi.

LIPI dan tim telah menyelesaikan uji klinis kandidat imunomodulator berbahan tanaman herbal Indonesia untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

LIPI dan Universitas Telkom membuat robot sterilisasi dan disinfeksi untuk ruang isolasi kesehatan untuk pasien COVID-19, yang disebut Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR). Robot diuji di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet pada 7 April 2020.

Baca juga: P2LD-LIPI tak miliki biosafety cabinet keamanan ekstraksi COVID-19

Baca juga: LIPI: kandidat 27 vaksin COVID-19 masuk tahap uji klinis 1-3 di dunia


LIPI sedang mengembangkan alat deteksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang menggunakan teknik reverse transcription loop mediated isothermal amplification (RT-LAMP).

LIPI juga melakukan penelitian terkait kandidat obat herbal antivirus dari ekstrak daun ketepeng badak (Cassia alata) dan benalu (Dendrophthoe sp.)

Selain itu, LIPI melakukan riset terkait minuman fermentasi untuk mendukung kesehatan yang terbuat dari jambu biji merah sebagai suplemen peningkat imun tubuh.

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020