Makassar (ANTARA) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya mengalihkan dukungan usungan dengan memberikan surat tugas kepada pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Irman Yasin Limpo-Zunnun Nurdin Halid (Imun) untuk bergabung dalam koalisi partai politik menghadapi Pilkada Makassar, 9 Desember 2020.

"Kita melihat ada potensi menang dari pasangan ini, mengingat pada Pilkada Wali Kota Makassar lalu, PKS mengusung Tamsil Linrung perolehan suara berada di posisi ketiga, sementara Pak Irman di posisi kedua," ujar Ketua DPW PKS Sulsel Surya Darma di Makassar, Selasa.

Menurut dia, dari kalkukasi politik bercermin pada Pilkada Wali Kota Makassar 2014 yang diikuti 10 pasangan calon, apabila suara pendukung Tamsil Linrung dengan Irman Yasin Limpo bergabung maka potensi kemenangan itu cukup besar.

Ia memastikan bahwa dukungan PKS akan diberikan kepada pasangan Imun meski saat ini rekomendasi dalam bentuk surat tugas yang berformat B1.KWK belum diberikan.

Baca juga: Pasangan bakal calon Pilkada Makassar Appi-Rahman menggelar deklarasi
Baca juga: Gerindra resmi dukung Andi Utta-Edy Manaf di Pilkada Bulukumba
Baca juga: Pilkada Makassar, Pengamat: Berpotensi bajak partai di detik terakhir


"Untuk itu (B1.KWK) tinggal menunggu waktu, jelasnya kita sosialisasikan usungan kita dulu, sebab rekomendasi dari DPP juga sudah keluar," beber dia.

Sebelumnya, PKS awalnya mendukung pasangan bakal calon Syamsu Rizal- Fadli Ananda (Dilan) untuk diusung, namun belakangan arah dukungan berubah seiring irama konstelasi politik yang sangat dinamis di Makassar.

Sementara Ketua Bappilu DPW PKS Sulsel Sri Rahmi saat ditanyakan soal surat tugas yang sebelumnya diberikan kepada pasangan bakal calon dengan akronim Dilan, politisi DPRD Sulsel ini menanggapinya dengan ungkapan diplomatis.

"Politik itu kan dinamis, konstelasi politik bukan hanya di tingkat lokal saja, tapi juga pada tingkatan nasional. Intinya semua keputusan final ranah dari DPP pusat," ujar Ketua Fraksi PKS DPRD Sulsel itu.

Alasan mendukung pasangan Imun, kata dia, sebab Irman Yasin Limpo sudah menjadi menjadi bagian dari keluarga besar PKS, sehingga itu menjadi bahan pertimbangan.

"Mengapa PKS ke None (Irman YL), karena sekarang terdaftar sebagai kader PKS. Jadi PKS mengusung kader sebagai kosong satu untuk Pilkada Makassar," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Irman enggan berkomentar soal pemberian surat tugas itu kepadanya. Bahkan saat ditanya soal status kader PKS, ia pun enggan merespons soal itu.

"Terima kasih ya," singkat adik kandung Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo sekaligus mantan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel ini.

Sedangkan bakal calon Wali Kota Makassar Syamsu Rizal saat dikonfrontir soal arah dukungan PKS yang berubah ke lain hati, kata dia, itu biasa dalam dunia politik.

"Itu hal biasa dalam politik. Memang begitulah dinamika dan realitas politik sekarang ini dan itu (keputusan) tetap kita terima. Kami pilih bersabar dan terus berujang," ucap pria akrab disapa Deng Ical.

Kendati demikian, pihaknya memang sejak awal mengikuti mekanisme penjaringan dari PKS, namun hasil yang dikeluarkan di luar prediksi, diberikan kepada pasangan lain. Tetapi ia tetap memberikan apresiasi atas upaya DPW PKS Sulsel yang telah mendorong hingga di tingkat pusat, tapi keputusan DPP memilih yang lain.
 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020