Spiritualitas ini bukan agama, tidak menggantikan agama. Bahkan, memperkuat agama asal.
Jakarta (ANTARA) - Empat formula happiness yang ditawarkan Denny JA dalam bukunya berjudul Spirituality of Happiness dibahas oleh para pakar dan intelektual yang menjadikan buku tersebut viral.

Denny JA, melalui pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Jumat, menyebutkan setidaknya 30 pakar lintas agama, jurnalis senior, dan intelektual membahas buku berisi pengalaman spiritualnya itu.

Sebuah grup Facebook Esoterika_Forum Spiritualitas memuat seluruh review dari 30 tokoh, sementara Iqra.id memuat sebagian review itu, dan puluhan WA grup ikut memviralkan dan mendiskusikannya.

Doktor Jalaluddin Rahmat menyebut Denny JA menawarkan jalan keempat dalam memahami kebahagian melalui buku itu, yakni jalan ilmu pengetahuan, sementara tiga jalan sebelumnya common sense, agama, dan filsafat.

Baca juga: 20 buku puisi esai Denny JA diterjemahkan ke bahasa Inggris

"Saya bilang buku ini dahsyat dan menggugat kemapanan tradisi beragama dan berpikir. Akan tetapi, ujungnya buku ini menganjurkan Jalan Cinta," komentar Dr. (H.C.) Hussein Muhammad.

Doktor Albertus Patty mengatakan, "Ini buku yang menggelisahkan. Mereka yang terbiasa dengan spiritualitas gelombang satu: mitologi dan gelombang kedua: agama wahyu, akan gelisah membaca buku ini."

Bahkan, Profesor Teologi Joas Adiprasetya sampai menyebutkan bahwa buku Denny JA berjudul Spirituality of Happiness melampaui kuliah The Science of Wellbeing yang diampu Dr. Laurie Santos dari Yale University.

Di samping empat nama di atas, juga ikut membahas, antara lain Dr. Komaruddin Hidayat, Dr. Haidar Bagir, Prof. Dr. Kautzar Azhari Noer, Dr. Franky Budi Hardiman, dan Dr. Budhy Munawar Rahman.

Denny JA mengamini komentar Dr. Franky Budi Hardiman bahwa buku tersebut merupakan intisari perjalanan 40 tahun spiritualitasnya mendalami empat agama besar, yakni Islam, Kristen, Buddha, dan Hindu.

Ia juga menekuni Theosophy, Krishnamurti, OSHO, Subud, hingga Ki Ageng Surya Mentaram, dan ujungnya Denny juga membaca perkembangan terakhir Neuro Science dan Positive Psychology.

Baca juga: Denny JA: Saatnya mayoritas dunia Muslim memeluk demokrasi dan HAM

Denny merumuskan pengalamannya dalam empat formula yang menjadi intisari buku, yakni:

Pertama, sejarah manusia dan homo Sapiens dapat dibagi dalam tiga gelombang narasi besar spiritualitas.

Kedua, menurut Denny, rumah spiritual dan pencarian makna itu bersumber dari otak manusia.

Ketiga, pertanyaan eksistensial itu selalu membayangi homo Sapiens.

Keempat, Denny JA merumuskan formula happiness berdasarkan riset empirik.

Denny menyebutnya spiritualitas baru abad 21 atau terkadang disebutnya spiritualitas gelombang ketiga.

"Spiritualitas ini bukan agama, tidak menggantikan agama. Bahkan, memperkuat agama asal," katanya.

Denny JA menjadikan buku Spirituality of Happiness sebagai derma yang dibagikan secara gratis sehingga siapa pun dapat membaca, mengunduh, dan mencetak melalui link di sini.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020