Jangan sampai disalahgunakan, ini khusus pelajar saja
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administratif Jakarta Selatan (Jaksel) melalui program Internet Untuk Semua (JakWIFI) menyediakan 1.415 titik jaringan internet gratis (WiFi) di wilayah itu. 

Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan WiFi ini disediakan khusus terutama untuk pelajar yang tengah mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Program JakWifi itu penyediaan wifi gratis bagi masyarakat terutama siswa-siswi yang model pembelajarannya jarak jauh, PJJ," kata Marullah.

Program Internet Untuk Semua (JakWIFI) ini secara resmi diluncurkan Jumat (28/8) di RW 05, Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.

Sebanyak 1.415 titik WiFi ini terpasang di luar dan dalam ruangan seperti, sekolah-sekolah, gedung pemerintah, taman, ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) dan saung warga (RW).

Baca juga: Pemkot Jakbar resmikan 636 titik JakWifi untuk siswa belajar daring

Menurut Marullah, pada dasarnya WiFi gratis ini diperuntukkan untuk membantu masyarakat yang di masa pandemi COVID-19 ini mengalami kesulitan ekonomi.

Terlebih para orang tua siswa yang anak-anaknya membutuhkan kuota internet untuk mengikuti sekolah daring.

"Masyarakat kita sekarang yang kondisi perekonomiannya terpukul dengan kondisi covid sekarang ini perlu mendapatkan penguatan dari sisi ini," ujar Marullah.

Sesuai tujuannya, JakWIFI adalah program peningkatan kualitas pelayanan publik, khususnya di bidang teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) melalui perluasan titik wifi gratis di daerah-daerah yang tidak terjangkau layanan internet gratis, tersebar di lima wilayah kota dan satu kabupaten administrasi DKI Jakarta.

Baca juga: Pemkot Jakarta Utara sediakan 447 lokasi JakWifi

Menurut Marullah, dalam dua bulan ke depan, jumlah WiFi akan bertambah menjadi dua kali lipat dari jumlah yang ada saat ini.

"Seluruh DKI Jakarta saat ini tersedia 4.956 titik akses yang terus ditingkatkan kapasitasnya secara bertahap dan akan diperluas dengan target 9.000 lebih titik akses sampai akhir 2020," katanya.

Untuk penambahan ini, Marullah telah meminta Sudin Kominfotik untuk melakukan penguatan-penguatan program tersebut.

"Kelihatannya akan berkembang (titik wifi) dua kali lipat. Ke depan terus mendapatkan dukungan. Sekarang sudah aktif dan bisa digunakan," ujarnya.

Adapun mekanisme penggunaan WiFi gratis ini untuk di wilayah melibatkan RW yang akan mendata pelajar di lingkungannya masing-masing.

Setelah itu, setiap pelajar akan diberikan kata sandi (password) agar bisa mengakses layanan internet gratis tersebut untuk keperluan PJJ.

Baca juga: DKI luncurkan JakWIFI bagi daerah belum terjangkau internet gratis

Akan ada pembatasan waktu atau jam penggunaan akses wifi selama jam PJJ pagi hingga sore, yakni dari pukul 07.00 sampai dengan 16.00 WIB.

Setiap anak akan dibatasi jam akses minimal satu jam sekali dan setelah PJJ selesai akses internet akan dimatikan.

"Jangan sampai disalahgunakan, ini khusus pelajar saja. RW tentu tahu siapa yang pelajar dan bukan," kata Marullah.

Ia melanjutkan, "pengunaan juga akan diatur dan yang penting harus menjalankan prinsip 3M. Serta disesuaikan dengan kapasitas ruangan," imbuhnya.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020