Saat ini, kami sedang melakukan pendataan untuk penyaluran bantuan presiden sebesar Rp2,4 juta per UMKM
Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendata 31.851 usaha mikro kecil menengah (UMKM) calon penerima bantuan Presiden Republik Joko Widodo guna meningkatkan produktifitas terdampak COVID-19.

"Saat ini, kami sedang melakukan pendataan untuk penyaluran bantuan presiden sebesar Rp2,4 juta per UMKM," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kepulauan Babel, Elviyena di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan bantuan sosial produktif UMKM Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ini sebesar Rp2,4 juta ini, sebagai upaya pemerintah memperkuat modal kerja UMKM terdampak COVID-19 ini.

"Mudah-mudahan dalam minggu ini pendataan UMKM calon penerima bansos produktif presiden ini selesai, sehingga bansos tersebut dicairkan untuk membantu UMKM dalam meningkatkan produksi dan kualitas produk yang berdaya saing," ujarnya.

Menurut dia dengan adanya bansos presiden ini sangat membantu pemulihan ekonomi UMKM melesu, karena penurunan produksi dan penjualan akibat dampak pendemi COVID-19.

"Saat ini pelaku UMKM tidak hanya membutuhkan penguatan modal usaha, tetapi juga memperluas pemasaran produk untuk meningkatkan penjualan, agar pendapatan meningkat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya," ujarnya.

Ia menambahkan dalam meningkatkan kembali ekonomi UMKM ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan skema pemulihan ini diantaranya memastikan pelaku UMKM masuk ke bagian penerima bansos, memberikan insentif perpajakan bagi pelaku UMKM yang omzetnya masih di bawah Rp4,8 miliar per tahun.

Selanjutnya Pemprov Babel akan melakukan relaksasi dan restrukturisasi kredit UMKM dengan berbagai skema program, perluasan pembiayaan bagi UMKM berupa stimulus bantuan modal kerja, dan terakhir meminta kementerian, lembaga, BUMN, pemda menjadi penyangga dalam ekosistem usaha UMKM terutama tahap awal pemulihan.

"Ini momentum kebangkitan UMKM setelah sekian lama terpuruk dalam pandemi COVID-19, karena sesungguhnya peluang usaha selalu terbuka, mengingat kebutuhan manusia akan barang dan jasa tidak pernah terlepas dari peran UMKM sebagai penyalurnya," ujarnya.  

Pewarta: Aprionis
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020