Membangun sumber daya manusia berarti membangun bangsa
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan sumber daya manusia (SDM) andal dengan membuka akses pendidikan di lembaga milik KKP bagi putra dan putri masyarakat pesisir guna mewujudkan program lumbung ikan nasional.

"Membangun sumber daya manusia berarti membangun bangsa. Didik terus anak-anak kita, ajari mereka sampai merasa bisa mandiri dan kuat. Kelautan merdeka adalah kedaulatan bangsa," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut dia, salah satu tolok ukur pembangunan bangsa ialah menyiapkan sumber daya manusia, termasuk di sektor kelautan dan perikanan.

Menteri Kelautan dan Perikanan yang saat ini sedang melakukan kunjungan kerja di Maluku  menyatakan bahwa provinsi tersebut punya segala hal yang dibutuhkan untuk menasbihkan diri menjadi lumbung ikan nasional.

Dia pun memilih untuk melakukan langkah konkret melalui kegiatan dan terjun langsung ke lapangan untuk berkomunikasi dengan pemangku kepentingan di provinsi seribu pulau.

"Maluku gudangnya ikan. Saya memulai lumbung ikan nasional dengan gerakan langsung. Membangun tidak hanya sekedar jargon tetapi membuktikan terjun langsung dengan kegiatan-kegiatan," ujarnya.

Perubahan status dari Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) ke Politeknik Kelautan dan Perikanan Maluku merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam membangun sektor kelautan dan perikanan, termasuk menyiapkan Maluku sebagai lumbung ikan nasional (LIN).

"Ini kan tadinya SUPM, sekarang jadi poltek, anggaplah ini salah satu bentuk pelaksanaan dan saya melihat LIN itu tidak hanya ketika menjadi peraturan," jelas Menteri Edhy.

Karenanya, Menteri Edhy berharap para peserta didik di Poltek KP Maluku tidak hanya dibekali dengan pengajaran di kelas. Sebaliknya, dengan lokasi yang strategis karena terletak di tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) yakni WPPNRI 714, 715 dan 718, para taruna-taruni bisa diajarkan untuk melakukan praktik langsung di lapangan.

"Di sini kita bisa bangun semuanya, dari budi daya tawar, payau, tambak, termasuk tangkap ikan di laut. Alhamdulillah, Pak Gubernur mendukung penuh, saya pikir ini menjadi kekuatan kunci di Maluku dan keberhasilan LIN itu sendiri," terangnya.

Ke depan, Menteri Edhy mendorong agar jumlah peserta didik di Poltek KP Maluku untuk ditambah.

Dia pun mengajak pemerintah daerah untuk turut mendukung para putra-putri nelayan, pembudi daya ikan, pengolah dan pemasar hasil perikanan yang belajar di Poltek KP.

"Seluruh masyarakat kelautan, kita anak nelayan, pembudi daya diberikan kesempatan kuliah gratis sebanyak-banyaknya. Poltek KKP terbuka, gratis," ucapnya.

Baca juga: Pengolahan ikan 60.000 unit, KKP siapkan SDM kompeten dan berkualitas
Baca juga: Guru Besar IPB ungkap penyebab minim inovasi sektor kelautan
Baca juga: KKP dorong SDM kelautan mampu bersaing secara global

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020