Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) sejak Februari hingga Agustus 2020 terus membantu pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di berbagai penjuru Indonesia.

"PMI juga tidak melupakan kegiatan pencegahan dan mitigasi dengan melakukan upaya pembagian masker, penyediaan sarana cuci tangan di sekolah maupun fasilitas publik, hingga melakukan upaya penyadaran di masyarakat melalui edukasi langsung ke pesantren, sekolah hingga ke rumah rumah warga masyarakat," kata Sekretaris Jendral PMI Pusat Sudirman Said, Senin.

Berbagai upaya telah dilakukan lembaga kemanusiaan terbesar di Indonesia sejak Indonesia dinyatakan pandemi COVID-19. Tidak hanya membantu dalam memutus mata rantai penyebaran virus ini, tetapi turut mengedukasi masyarakat untuk taat dan menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: PMI imbau jurnalis batalkan wawancara jika narasumber lepas masker

Sebab kunci untuk memutus mata rantai COVID-19 yang paling efektif dan efisien adalah menjalankan protokol kesehatan dengan melaksanakan 3M (menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan).

Melihat kurva perkembangan COVID-19, hingga saat ini masih terus meningkat dan belum ada tanda-tanda akan menurun. Salah satu penyebab masih tingginya angka sebaran virus mematikan ini karena tingkat kesadaran masyarakat menggunakan masker masih rendah.

Maka dari itu, PMI hingga saat ini terus menggaungkan penggunaan masker untuk mencegah dan meminimalisasikan risiko penularan. Bahkan, sejak awal Maret PMI baik tingkat pusat provinsi hingga kota dan kabupaten gencar membagikan masker kain secara gratis kepada masyarakat.

Selain itu, pihaknya juga mendistribusikan alat pelindung diri (APD) serta paket PHBS kepada tenaga kesehatan. Sampai sekarang jumlah masker yang didistribusikan pun sudah tidak terhitung jumlahnya.

Baca juga: Wagub DKI ajak masyarakat tak takut donor darah di tengah pandemi

Sudirman menambahkan #tetappakaimasker menjadi kampanye PMI, hingga enam bulan pelayanan penanganan COVID-19 penyadaran kepada masyarakat terus dilakukan PMI, karena kunci dari penanganan ini adalah jangan lengah apalagi di masa transisi atau new normal menjadikan masyarakat lupa akan bahaya COVID-19.

Banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker sehingga banyak razia dilakukan pemerintah, hingga sanksi pun harus diberlakukan bagi masyrakat yang tidak menggunakan masker ketika berada di luar rumah.

“Penyadaran kepada masyarakat untuk menggunakan masker harus terus dilanjutkan, karena masa pandemi ini belum berakhir,” jelasnya

Selain melakukan door to door edukasi, PMI juga memberikan edukasi secara daring kepada relawan PMI untuk bisa mengedukasi lagi kepada masyarakat mengenai pentingnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan masker.

Di sisi lain, upaya yang terus dilakukan pihaknya sampai saat ini dilakukan seperti penyemprotan disinfektan atau disinfeksi massal dengan menggunakan gunner (kendaraan penyemprot disinfektan) hingga ke fasilitas umum seperti sekolah, masjid, gereja, pasar, gedung perkantoran hingga perumahan warga.

Dalam upaya membantu pemerintah untuk menangani COVID-19 PMI secara rutin melakukan disinfeksi terutama di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan wilayah lain yang menjadi episentrum penyebaran virus tersebut. 

Baca juga: Cegah COVID-19, PMI Jaksel salurkan wastafel ke masjid hingga pasar
Baca juga: PMI sosialisasi keselamatan jurnalis saat meliput di masa pandemi

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020