Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil, Rabu, berduka atas meninggalnya 100 dokter akibat tertular virus saat menangani pasien COVID-19.

Berdasarkan data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) per 30 Agustus, jumlah doker yang meninggal akibat COVID-19 sudah menyentuh angka 100 orang dan tersebar di seluruh Indonesia.

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengajak warga mengheningkan cipta dan mendoakan dokter yang telah meninggal dalam perjuangan merawat korban COVID-19.

“Mari mendoakan para pahlawan dari kalangan dokter yang sudah berjuang merawat korban covid namun akhirnya harus berpulang ke hadirat Tuhan YME,” katanya, di Kota Bandung.

Baca juga: Dokter paru dorong pemerintah tingkatkan proteksi bagi tenaga medis

Baca juga: Menko PMK-Menteri BUMN beri dukungan para dokter tangani COVID-19


Menurut Gubernur, dengan ada 100 dokter yang telah meninggal semakin menguatkan fakta bahwa pandemi ini persoalan sangat serius. “100 dokter yang berpulang ini adalah bukti bahwa pandemi ini berat dan tidak mudah,” kata Ridwan Kamil.

Meski tidak mudah dan berat bukan berarti pandemi ini mustahil dikalahkan. Terlebih saat ini vaksin dengan dikembangkan yang berarti ujung COVID-19 sudah mulai terlihat. “Hilalnya sudah terlihat, kira-kira begitu,” ujarnya.

Gubernur mengutarakan pandangannya dalam menangani COVID-19 yaitu dengan gerak bersama pemerintah dan masyarakat sebagai garda terdepan.

“Penanganan pandemi ini harus dua arah, yaitu kebijakan pemerintah yang tepat dan ketaatan masyarakat pada kebijakan tersebut dan kedisiplinan pribadi,” katanya.

Menurut Gubernur, kasus COVID-19 di Jabar secara umum naik turun, namun saat ini cenderung naik seiring pembukaan kegiatan ekonomi yang menurut Kang Emil tidak terelakkan.

“Konsep tarik ulur, buka tutup dan ngegas ngerem terus dilakukan dengan hati2 dan terukur. Karenanya prinsip 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) tidak bosan-bosannya kami sampaikan,” kata Kang Emil.

Gubernur mengajak warga menghargai pengorbanan para dokter dan tenaga kesehatan yang gugur dengan disiplin menerapkan COVID-19.

“Hormati pengorbanan lahir batin para doker dan tenaga kesehatan dengan menjauhi penularan covid melalui kedisiplinan diri. Mari disiplin sambil menunggu vaksin,” katanya.*

Baca juga: Para dokter dan menteri mengheningkan cipta doakan nakes yang gugur

Baca juga: IDI: Dalam sebulan 15 dokter tertular COVID-19 di Malang Raya

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020