Kompas itu mungkin arah bangsa ini, mengawal bangsa ini dan menegakkan Pancasila dalam kehidupan nyata
Jakarta (ANTARA) - Pendiri Koran Kompas Almarhum Jakob Oetama merupakan tokoh pers yang mengedepankan nilai Pancasila dalam misi mewujudkan keadilan sosial di Indonesia, kata Staf Khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo.

"Kita kehilangan tokoh besar bapak bangsa lewat karya media. Kompas itu mungkin arah bangsa ini, mengawal bangsa ini dan menegakkan Pancasila dalam kehidupan nyata," katanya di Jakarta, Rabu.

Baca juga: PWI: Jakob Oetama adalah sosok jalan tengah

Media massa Kompas, kata Benny, telah memberikan nilai ke-Indonesiaan dengan mengedepankan Pancasila dalam banyak hal.

Menurut Benny, Jakob pernah berpesan bahwa semua masalah bisa diselesaikan dengan dialog dan tulus sehingga berkontribusi satu dengan yang lain bagi kemanusiaan.

"Pak Jakob meminta kita untuk bisa berdialog di tengah-tengah masyarakat dan mampu membawa bangsa ini keluar dari krisis besar. Dia selalu mencari titik temu itu," katanya.

Baca juga: In Memoriam - Jakob Oetama Sang Guru jurnalisme

Dalam setiap karyanya, ujar Benny, Jakob selalu percaya dengan perwujudan Pancasila melalui metode pembelajaran kepada masyarakat demi mewujudkan keadilan sosial.

"Kita kehilangan tokoh besar dan kita berduka sedalam-dalamnya," katanya.

Jakob disebut telah tampil dalam perjuangan prakemerdakaan sampai kemerdekaan hingga mengawal reformasi.

Benny pun mengenang masa kedekatannya dengan almarhum.

Baca juga: Jakob Oetama masuk rumah sakit sejak akhir Agustus

"Hubungan personal ketika kami bertemu waktu masalah Situbondo itu 1996. Sampai reformasi ketemu. Pak Jakob nyebut saya itu Romo Preman. Kalau kita ketemu, kita berdialog bercerita. Tahun 2014 kita masih sering ketemu, setelah itu Pak Jakob sudah mulai usia, fisiknya lelah. Sehingga jarang ketemu," katanya.

Pendiri Kompas Gramedia sekaligus Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama tutup usia pada Rabu (9/9) pukul 13.05 WIB di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta pada usia 88 tahun.

Jenazah akan diantar menuju tempat peristirahatan terakhir di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Kamis (10/9) pukul 10.30 WIB.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020