Saya mendapat cerita dokter ini adalah pekerja keras dan rajin
Pekanbaru (ANTARA) - Jumlah tenaga kesehatan di Provinsi Riau yang meninggal dunia akibat COVID-19 bertambah, setelah seorang dokter bernama Oki Alfin wafat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Sabtu.

Puluhan pelayat terdiri dari tenaga medis dan pihak keluarga melepas keberangkatan jenazah Oki Alfin dari ruang isolasi Pinere RSUD Arifin Achmad, di antara pelayat turut hadir Gubernur Riau Syamsuar, Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir, Direktur RSUD Arifin Achmad dr Nuzelly Husnedi MARS, Kepala Dinas Kesehatan Kampar Dedi Sambudi, dan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Riau dr Zulasdi Sp.B.

Gubernur Riau, Syamsuar, bersama pelayat dan keluarga almarhum sempat melakukan shalat jenazah untuk dr Oki Alfin di pelataran parkir RSUD Arifin Achmad. Syamsuar terlihat menangis saat memberikan kata perpisahan, dan mengatakan jumlah tenaga medis yang meninggal akibat COVID-19 di Riau bertambah jadi dua orang.

“Innalillahi wa innailaihirojiun telah berpulang ke Rahmatullah sahabat kita, sejawat kita, salah seorang pahlawan kemanusiaan dari dokter. Baru beberapa hari yang lalu juga perawat kita meninggal dunia di Dumai,” kata Syamsuar sambil meneteskan air mata.

Ia mengatakan dokter Oki Alfin meninggal dalam usia yang masih muda, yakni 29 tahun, dan baru tahun lalu lulus sebagai PNS untuk mengabdi di Puskesmas Gunung Sahilan 1 di Kabupaten Kampar. Ternyata dalam menjalankan tugas itulah, almarhum terpapar virus corona.

Baca juga: PB IDI: 109 dokter meninggal akibat COVID-19

Baca juga: Dokter bedah di Yogyakarta meninggal dunia akibat COVID-19


“Saya mendapat cerita dokter ini adalah pekerja keras dan rajin, dan alhamdulillah dokter ini jadi contoh kita bersama bahwa beliau merupakan dokter yang betul-betul melayani masyarakat,” katanya.

Karena itu, Syamsuar meminta agar keselamatan seluruh tenaga kesehatan dapat perhatian utama dari pemerintah di masa pandemi. Seluruh tenaga medis di fasilitas kesehatan wajib mengenakan alat pelindung diri, dan menjaga protokol kesehatan COVID-19. Sebabnya, banyak pasien yang tertular COVID-19 kini tanpa gejala, sehingga sulit untuk segera teridentifikasi.

“Wajib untuk pakai alat pelindung diri baik itu bidan, perawat, dokter karena keselamatan tenaga kesehatan harus diutamakan. Mereka semuanya melayani masyarakat kita, sedangkan yang kini banyak tertular adalah orang tanpa gejala, sehingga sangat sulit untuk diketahui,” ujarnya.

Direktur RSUD Arifin Achmad, dr Nuzelly Husnedi MARS mengatakan, almarhum meninggal dunia di ruang isolasi Pinere pada Sabtu pagi sekitar pukul 08.06 WIB setelah baru satu hari dirawat di tempat itu. Sebelumnya, dr Oki Alfin dirujuk dari RS Aulia Pekanbaru.

“Almarhum sempat dirawat di RS Aulia dan dirujuk dengan kondisi sudah berat,” katanya.

Almarhum dr Oki Alfin meninggalkan seorang isteri dan anak. Jenazah almarhum dikebumikan di pemakaman keluarganya di Kabupaten Kampar dengan protokol COVID-19.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, hingga Sabtu siang jumlah Nakes di Riau yang terkonfirmasi COVID-19 total ada 199. Mereka tersebar di 46 fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) di 10 kabupaten dan kota.

Dari jumlah tersebut, Nakes yang sudah sembuh dari COVID-19 ada 143 orang atau mencapai 71,9 persen, dan yang meninggal dunia ada dua orang. 

Baca juga: Tertular di Surabaya, dokter di Kepri meninggal dunia akibat COVID-19

Baca juga: Seorang dokter di Surabaya dinyatakan meninggal akibat COVID-19

Baca juga: Pemerintah sampaikan belasungkawa meninggalnya sejumlah dokter


Pewarta: FB Anggoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020