Ambon (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi melantik Urbanus Rahangmetan sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Bimbingan Masyarakat (Binmas) Kristen Kementerian Agama (Kemenag) secara virtual dari Jakarta, Selasa.

Proses pelantikan Urbanus Rahangmetan sebagai Sesditjen Binmas Kristen Kemenag berlangsung di auditorium Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon via aplikasi Zoom Meeting oleh Menag Fachrul Razi dari gedung Kemenag RI di Jakarta, sekitar pukul 15.40 WIT.

Tampil mengenakan kemeja batik hijau dan bercelana hitam serta berkopiah, pelantikan Urbanus dilaksanakan bersama 21 pejabat tinggi pratama di lingkup Kemenag RI yang berada di wilayah berbeda-beda.

Sebelum menjadi Sesditjen Binmas Kristen Kemenag, Urbanus merupakan Kepala biro (kabiro) administrasi umum, akademik dan kemahasiswaan (AUAK) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon.

Baca juga: Menag: Alasan apapun tidak benarkan penusukan Ali Jaber
Baca juga: Menag: Penceramah tidak bersertifikat tidak akan dilarang
Baca juga: Menag serahkan Penghargaan Harmoni untuk Wali Kota Jayapura


Ia diberhentikan sebagai Kabiro AUAK IAKN yang telah dijabatnya selama dua tahun empat bulan, sekaligus diangkat menjadi Sesditjen Binmas Kristen Kemenag melalui Surat Keputusan (SK) Menag RI Nomor 020971 - 0209992/D:II/3/2020.

Kendati dilantik sendirian secara virtual, Urbanus yang juga mantan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Papua Barat itu, memakai masker sebagaimana protokol pencegahan penularan COVID-19.

Menag Fachrul Razi dalam sambutannya mengatakan di tengah banyaknya isu yang beredar, para pejabat harus senantiasa menjaga ke-Bhineka-an Tunggal Ika, dengan bersikap sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dengan begitu, jajaran yang berada di bawah mereka juga akan melakukan hal yang sama dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kemenag RI.

"Kita di Kemang sama seperti orang yang memakai baju putih, noda sekecil apapun pasti kelihatan dengan jelas, padahal kalau orang di tempat lainnya nodanya besar tidak terlalu dianggap, oleh sebab itu jangan biarkan ada noda yang menempel," katanya.

Ia juga mengingatkan 22 pejabat tinggi pratama yang baru dilantik agar bisa membuktikan kalau mereka pantas menduduki jabatan barunya, karena mereka dipilih berdasarkan kemampuan masing-masing.

Terkait itu, mereka harus segera mengenali tugas pokok dan tanggung jawab jabatannya masing-masing, sehingga bisa melaksanakan tugas mereka sebagaimana mestinya.

"Setiap proses mutasi atau promosi jabatan, sampai sudah dilantik pun tetap saja ada yang protes. Bapak-ibu dipilih dalam jabatan ini karena kami semua menilai adalah yang paling tepat duduk dalam jabatan ini," ucap Menag Fachrul Razi.

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020