Mereka mengalami tekanan luar biasa hebat di media sosial maupun langsung di nomor pribadi sehingga kami ambil langkah cepat untuk memberikan layanan terapi kognitif yang biasa diberikan untuk penderita tekanan mental
Surabaya (ANTARA) - Pihak Universitas Negeri Surabaya memberikan layanan konseling kepada para mahasiswa yang menjadi panitia dan peserta kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) atau Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) usai kasus video mahasiswa senior bersikap keras kepada juniornya viral di media sosial.

"Mereka mengalami tekanan luar biasa hebat di media sosial maupun langsung di nomor pribadi sehingga kami ambil langkah cepat untuk memberikan layanan terapi kognitif yang biasa diberikan untuk penderita tekanan mental," kata Kepala Humas Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Vinda Maya Setianingrum di Surabaya, Selasa.

Kegiatan PKKMB Unesa yang digelar secara daring pada Senin (14/9) malam menjadi trending topik di media sosial lantaran video berdurasi 30 detik tentang PKKMB Unesa tahun 2020 itu diunggah oleh akun twitter @skipberat.

Dalam unggahan video tersebut, terlihat mahasiswi baru dibentak-bentak oleh senior mereka karena tidak memakai ikat pinggang atau sabuk. Mahasiswa baru Unesa itu kemudian mencoba memperlihatkan ikat pinggang, namun mahasiswa senior yang membentaknya berkata tidak melihatnya.

"Ikat pinggang diperlihatkan, ngggak dibaca tata tertibnya? kata salah seorang mahasiswa senior perempuan Unesa dalam video itu.

Vinda, sapaan akrabnya, mengatakan layanan konseling ini ditangani langsung oleh "Tim Crisis Center" dari program studi psikologi.

Terapi mulai dilaksanakan langsung pada Selasa (15/9) 2020 ini secara daring maupun tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Kami ingin memastikan bahwa anak-anak terdampingi dan terjaga mentalnya. Saat ini Unesa sudah memasuki masa perkuliahan semester gasal sehingga kami berupaya agar mereka tidak drop dan tetap semangat menjalani perkuliahan dengan baik," katanya.

Mengenai viralnya video tersebut di media sosial, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi itu menegaskan bahwa Unesa akan terus mengedepankan langkah-langkah yang bersifat kekeluargaan.

Rencananya pada Rabu (16/9), tim Fakultas Ilmu Pendidikan Unesa yang terdiri atas pimpinan dan panitia PKKMB melakukan silaturahim ke rumah Indah Tri Ludfiani, mahasiswa baru yang menjadi korban sikap keras seniornya dalam video tersebut.

"Hasil rapat hari ini, kami berkomitmen menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dan memberikan konseling langsung pada malam hari ini. Kami juga akan melakukan silaturahim kepada keluarga mahasiswa baru dan semoga suasana kekeluargaan terbangun," katanya.

Kegiatan PKKMB di Unesa berlangsung di tingkat fakultas mulai pada Senin (7/9) sampai Jumat (11/9).

Ia mengemukakan bahwa kasus ini menjadi pembelajaran bagi Unesa untuk terus memperbaiki pengelolaan kegiatan kemahasiswaan.

"Ini menjadi evaluasi penting bagi Unesa, kami ucapkan terima kasih atas segala perhatian pada kasus ini. Ke depan, kami akan terus mengupayakan suasana pembelajaran yang kondusif dan nyaman bagi mahasiswa," demikian  Vinda Maya Setianingrum.

Baca juga: Universitas Pancasila hentikan kegiatan Ospek sejak 2006

Baca juga: Menristekdikti ingatkan larangan kekerasan dalam penerimaan mahasiswa baru

Baca juga: Metode EFT efektif atasi stres saat pandemi COVID-19, kata akademisi

Baca juga: BSI ganti Ospek dengan seminar motivasi

Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020