Jayapura (ANTARA) - Kepala Kantor SAR Biak Gusti Anwar Mulyadi mengatakan bahwa sinyal alat penentu lokasi pesawat (Emergency Locator Transmitter/ELT) dari helikopter milik PT National Utility Helicopters (NUH) yang hilang kontak dalam penerbangan menuju Baya Biru, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua, tidak terdeteksi.

Menurut dia, alat pendeteksi milik Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan Australia tidak menangkap sinyal dari perangkat suar penentu lokasi pesawat dari helikopter yang mengangkut bahan makanan dari Nabire tersebut.

"Belum dipastikan apa penyebabnya," katanya kepada ANTARA di Jayapura, Jumat pagi.

Gusti, yang baru tiba di Nabire untuk memimpin operasi pencarian helikopter, mengatakan bahwa upaya pencarian rencananya dilanjutkan Jumat, namun wilayah di sekitar Baya Biru berkabut.

Kalau kondisi cuaca mendukung, ia melanjutkan, dua helikopter dari Enarotali dan Timika akan dikerahkan untuk mendukung upaya pencarian.

Helikopter milik PT NUH dengan pilot Capt. Endy Nawalaga, kopilot Capt. Erik Kurniawan, dan kru M Aswar Jamal berangkat dari Nabire pada Kamis (17/9) pukul 10.47 WIT menuju Baya Biru. Helikopter itu dilaporkan hilang kontak sekitar pukul 13.30 WIT.

Pada Kamis sore (17/9), pesawat milik Smart Air dikerahkan untuk melakukan pencarian dengan melewati rute yang diperkirakan dilalui helikopter pengangkut bahan makanan tersebut, namun tanda-tanda keberadaan helikopter tidak ditemukan.

Baca juga:
Helikopter PT NUH hilang kontak dalam penerbangan Nabire-Banyubiru
Helikopter pengangkut logistik Pamtas hilang kontak

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020