Kapan kira-kira Indonesia memiliki image yang baik secara global?
Jakarta (ANTARA) - Aktris Dian Sastrowardoyo mengatakan bahwa industri film bisa turut berkontribusi pada kemajuan bangsa, salah satu contoh nyatanya adalah seperti yang dialami Korea Selatan.

Dian mengatakan demam drama Korea tak hanya berpengaruh pada penjualan film atau serial saja, tapi juga pada bidang lain seperti kuliner, fesyen, gadget hingga pariwisata.

"Dulu enggak banyak yang punya ide tentang orang-orang Korea itu seperti apa, kebudayaannya, bahasanya, makanannya. Hampir di semua drama Korea ada adegan makan-makannya, kita jadi penasaran sama rasanya kayak apa. Hanya dengan kemajuan industri sebuah perfilmannya kita jadi jajan makanannya," ujar Dian dalam sesi "M-Class: diskusi perfilman", Jumat.

Baca juga: Industri film Indonesia perlu regenerasi penulis skenario

Pemain film "Aruna & Lidahnya" itu mengatakan bahwa selama industri film, khususnya di Indonesia, belum dianggap sebagai sektor yang menguntungkan, maka menuju ke arah seperti Korea Selatan akan sulit. Namun, jika mendapatkan dukungan semua pihak, Dian yakin Indonesia secara perlahan bisa seperti Korea Selatan.

"Walau industri film hanya industri kreatif, bukan kayak real sector. Tapi kalau sebuah negara memajukan industri filmnya seperti Korea Selatan, akhirnya perekonomian sebuah negara itu jadi bangkit. Karena semua orang 'ngefans' sama orang Korea, dia jualan mie instan juga jadi laku, gula, permen semua laku," kata produser film "Guru-Guru Gokil" itu.

"Kapan kira-kira Indonesia memiliki image yang baik secara global? Karena kalau kita benar-benar investasi, industri perfilman begitu maju, kualitasnya juga meroket sehingga yang nonton film Indonesia itu enggak cuma orang Indonesia doang," ujar Dian melanjutkan.

Baca juga: Tanggapan Dian Sastro soal penayangan film melalui platfrom digital

Baca juga: Dian Sastrowardoyo merasa "dikerjai" saat garap "Serenata Jiwa Lara"

Baca juga: Dian Sastrowardoyo berguru jadi produser di "Guru-guru Gokil"


Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020