Jakarta (ANTARA) - Presiden FIFA Gianni Infantino mengaku sangat prihatin dengan penundaan berturut-turut kualifikasi Piala Dunia 2022 yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.

"Saya prihatin dan ini jelas merupakan masalah nyata, terutama jika pandemi tidak berhenti atau mereda, atau kami tidak mulai bermain dengan cara normal," kata Infantino kepada wartawan seusai Kongres FIFA seperti dikutip Reuters, Sabtu WIB.

Selain penundaan waktu penyelenggaraan, pandemi COVID-19 yang berkepanjangan kemungkinan juga akan membuat FIFA melakukan penyesuaian format turnamen dalam beberapa kasus.

"Kami berada di tangan otoritas kesehatan," kata Infantino.

Baca juga: Presiden FIFA temui Trump untuk membahas Piala Dunia 2026
Baca juga: FIFA longgarkan kewajiban klub lepas pemain untuk bela timnas

Kualifikasi Piala Dunia Zona Amerika Selatan, yang dimulai pada Maret, tidak akan berlangsung hingga bulan depan, sedangkan awal turnamen CONCACAF, yang seharusnya dilakukan bulan ini, telah ditunda hingga Maret tahun depan. Sementara itu, enam pertandingan telah ditunda dalam kompetisi kualifikasi Zona Asia.

Infantino mengatakan bahwa badan sepak bola dunia telah membuka kemungkinan adanya tambahan untuk pertandingan internasional pada Januari 2022. Jika terlaksana ini merupakan sesuatu yang dapat mengecewakan klub-klub Eropa yang harus melepaskan pemain mereka.

Alternatif solusi yang mungkin diambil adalah memainkan tahap kualifikasi di satu tempat, bukan di kandang atau tandang (home and away).

Baca juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia ditunda sampai 2021
Baca juga: AFC umumkan usulan jadwal baru kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia


Infantino menambahkan bahwa slot November/Desember untuk Piala Dunia 2022 di Qatar setidaknya memberi FIFA ruang untuk bernafas.

Infantino juga melontarkan kritik terselubung terhadap Serie A Italia, di mana Juventus telah memenangkan gelar selama sembilan musim terakhir, dan ia menyarankan bahwa sistem playoff pun dapat menjadi alternatif dari format konvensional kandang dan tandang untuk liga nasional.

"Seseorang mengatakan kepada saya bahwa hal-hal ini terdengar seperti NBA dan tidak begitu bagus untuk sepak bola. Namun, saya bertanya kepada Anda ... apakah menurut kami liga Italia sangat menarik dalam sembilan tahun terakhir? Persaingan macam apa di mana 90% tim ingin finis di posisi kedua?."

"Bukan presiden FIFA yang mengatakan bagaimana sepak bola harus dimainkan ... tapi sah untuk berpikir ada cara lain untuk memainkan kompetisi," kata Infantino.

Baca juga: CONMEBOL konfirmasi kualifikasi Piala Dunia dilanjutkan pada September
Baca juga: Jangan ludahi dan ciumi bola, kata CONMEBOL

 

Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020