Jadi Kerabat Store ini diisi dengan beragam produk kreatif dari Jabar dan sudah dapat digunakan oleh pelaku UMKM sejak Januari 2020.
Bandung (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil mengatakan Dekranasda Jabar telah memiliki Kerabat Store (Kerajinan Jawa Barat Store) di Kota Bandung sebagai ruang kreativitas bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"Jadi Kerabat Store ini diisi dengan beragam produk kreatif dari Jabar dan sudah dapat digunakan oleh pelaku UMKM sejak Januari 2020," kata Atalia Kamil seusai menghadiri acara yang bertema usaha, entrepreneur, bisnis online dan logistik yang diadakan oleh JNE di Bandung, Senin.

Istri Gubernur Jabar M Ridwan Kamil atau Kang Emil ini menuturkan Dekranasda Jabar sejalan dengan JNE yang juga menyediakan ruang kreativitas bagi pelaku UMKM.

"Tentunya saya mengapresiasi ketika JNE juga perduli kepada UMKM, karena kita tidak bisa sendiri, permasalahan dari pelaku usaha sebetulnya selalu modal, bahan baku, termasuk juga tentang pendistribusian. Namun pelaku usaha tidak perlu khawatir karena ada JNE di dalamnya," ujar Atalia.

Ia mengatakan UMKM menjadi sorotan karena ketangguhannya melewati masa pandemi COVID-19 dan bahkan turut membangkitkan perekonomian yang sempat terpuruk.

Atalia menuturkan Dekranasda Jabar mendukung berbagai hal bagi pengembangan pelaku UMKM namun di tengah pandemi saat ini dan program pengembangan UMKM tidak dapat dilakukan seperti biasanya dengan mengadakan pertemuan, acara pameran dan lain-lain.

Tapi hal tersebut tidak menjadi sebuah halangan karena UMKM dapat terus tumbuh dan berkembang melalui pemanfaatan teknologi di era digital.

"Kerajinan dan produk Jawa Barat perlu didukung dengan sepenuh hati, sehingga diperlukan kolaborasi antara pelaku usaha dan pemerintah, untuk mempromosikan produk unggulan Jawa Barat dan memajukan UKM," kata Atalia.

Perempuan yang akrab dipanggil Ibu Cinta ini menuturkan berdasarkan data resmi pemerintah, banyak sektor yang tertekan di masa COVID-19 diantaranya restoran, hotel, dan penerbangan.

Baca juga: Gelar Munas, Dekranas upayakan digitalisasi pasar kerajinan

Namun ada sektor yang relatif stabil yakni logistik, peternakan, perikanan serta pertanian sementara sektor yang menanjak yakni makanan, alat kesehatan pribadi, vitamin dan alat olah raga.

Perkembangan UMKM ini harus terus didukung oleh berbagai pihak seperti pemerintahan maupun pihak swasta, seperti halnya yang JNE lakukan kali ini dengan menggelar sebuah acara yang menampilkan tayangan inspiratif "Cerita JONI" yang juga bisa disaksikan di kanal youtube JNE.

Tayangan Cerita JONI adalah program inspiratif yang membahas seputar usaha, Entrepreneur, bisnis online dan logistik dan pada tayangan perdananya Cerita JONI menghadirkan bintang tamu spesial, yaitu Atalia Praratya Kamil.

Baca juga: IKM kerajinan nasional dipacu masuk rantai pasok global

Sementara itu, Kepala Cabang JNE Bandung Iyus Rustandi menuturkan di tengah pandemi, logistik diberi keleluasaan untuk tetap bergerak dan mendapatkan rekomendasi dari kominfo agar tetap beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Menurut Iyus hal ini dilakukan salah satunya agar pendistribusian bagi para pelaku UMKM tetap dapat dilakukan secara maksimal dan roda perekonomian pun dapat terbantu.

Lebih lanjut Iyus menyampaikan JNE terus berkomitmen dalam pengembangan UMKM dengan berabagai program serta layanan yang dihadirkan.

JNE Bandung juga terus aktif mengajak para UKM menjadi member JLC, melakukan edukasi agar bisnis UKM dapat meningkat dengan Friendly Logistik, dan yang lainnya.

Pelaku UMKM juga diajak bergabung di Pesona (Pesanan Oleh-Oleh Nusantara) yang merupakan salah satu platform food e-commerce untuk memberikan wadah UMKM memasarkan produknya.

Selain itu juga JNE Bandung sedang menyiapkan ruang kreatifitas dengan konsep co-working space bagi para UMKM.

Fasilitas ini disediakan dan dapat digunakan para UKM secara gratis, dimana para pengusaha dapat memanfaatkan ruangan tersebut untuk foto produk, meeting sharing, gathering dan sebagainya.

 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020