bisa hidup di lahan-lahan marginal
Situbondo (ANTARA) - Bupati Situbondo Dadang Wigiarto mengemukakan bahwa tanaman sorgum menjadi solusi, khususnya bagi peternak sapi, yang biasanya kesulitan memperoleh pakan ternak saat memasuki musim kemarau.

"Sorgum bisa memberikan solusi, karena selain bisa memproduksi pakan ternak yang cenderung ekonomis, sorgum juga bisa hidup di lahan-lahan marginal atau lahan tandus," ujar Bupati di sela panen perdana sorgum milik petani di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo, Jawa Timur, Jumat.

Ia mengemukakan, manfaat tanaman sorgum selain untuk pakan ternak sapi, bulirnya juga merupakan bahan pangan yang bisa menjadi pengganti beras.

Baca juga: Banyak keunggulan, Balitbangtan dorong warga manfaatkan sorgum bioguma

Air yang terkandung dalam sorgum, katanya, bisa diproduksi menjadi nira, bahkan rendemennya lebih bagus apabila dibandingkan dengan gula.

"Untuk panen sorgum kali ini memang sengaja dibuat seperti ini, agar masyarakat petani lainnya tergugah untuk menanam sorgum yang punya prospek bagus," ucapnya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Situbondo Hasanuddin Riwansia menyebutkan kebutuhan pakan ternak di daerahnya cukup tinggi, sementara ketersediaan pakan terbatas, terlebih di musim kemarau.

Baca juga: BPTP NTB kembangkan Sorgum Numbu, varietas unggul nasional

Menurut dia, pakan ternak sapi di Situbondo dalam sehari butuh 5.400 ton, namun ketersediaan pakan ternak yang ada sangat terbatas. Dengan tanaman sorgum ini, lanjut dia, pakan ternak bisa diproduksi lebih hemat dengan kualitas tinggi serta harganya lebih murah dibandingkan harga pakan saat ini.

"Harga jerami Rp1.500 per kilogram, kualitasnya nggak jelas, sedangkan sorgum cukup murah, yakni Rp800 per kilogram dengan kualitas standar untuk kebutuhan produktivitas ternak," ujarnya.

Baca juga: Kehati: Sorgum lebih cocok ditanam di lahan kering
Baca juga: Kementan dukung pengembangan sorgum di NTT

Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinariyanto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020