Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan laboratorium PCR yang biasa digunakan untuk memeriksa sampel tes usap di daerah itu mampu memeriksa 800 sampel tiap hari.

"Untuk alat di laboratorium PCR di Kalbar saat ini sudah bisa memeriksa 800 sampel per hari dan ini tentu akan memaksimalkan upaya kita dalam pencegahan COVID-19 di provinsi ini," kata Sutarmidji di Pontianak, Sabtu.

Dia menjelaskan semakin banyak masyarakat yang diperiksa, banyak juga hasil tes usap yang positif. Namun, hal tersebut akan menjadi lebih baik untuk mencegah orang terkonfirmasi ini menularkan virus kepada masyarakat lainnya.

Baca juga: Gubernur Kalbar lakukan dua kali tes usap COVID-19

Baca juga: Gubernur Kalbar ingatkan kabupaten/kota tidak lengah tangani COVID-19


"Artinya, pencegahan dini bisa kita lakukan, sehingga kita bisa meminimalisasi masyarakat yang terpapar," tuturnya.

Sutarmidji menambahkan untuk Kalbar, hari ini kembali mendapatkan 11 kasus konfirmasi COVID-19. Namun, juga ada 11 orang yang dinyatakan sembuh.

"Saya ingatkan, jangan tidak percaya dengan adanya virus ini, karena sudah ada bukti, ada orang yang suka guyon dan menganggap COVID-19 ini tidak ada, akhirnya sekarang terpapar," katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson mengatakan tambahan 11 kasus konfirmasi COVID-19 di Kalbar pada hari ini berasal dari Kabupaten Sintang 6 orang, Pontianak 3 orang, Melawi 1 orang, dan Kabupaten Kubu Raya 1 orang.

"Yang sembuh 11 orang, yaitu di Pontianak 8 orang, Kubu Raya 3 orang. Dengan demikian, pada hari ini kasus konfirmasi sebanyak 946 orang, dimana 780 orang dinyatakan sembuh atau sekitar 82,45 persen, sedangkan 8 orang dinyatakan meninggal," katanya.

Baca juga: Gubernur Kalbar: Tes cepat penting untuk tekan penularan COVID-19

Baca juga: Sutarmidji ingatkan Dishub cegah lonjakan kasus COVID-19 di Supadio

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020