Selama empat tahun terakhir, kasus penyakit kaki gajah baru ditemukan lagi, yakni satu kasus di Morotai Selatan
Ternate (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara (Malut) melalui Puskesmas Daruba menyatakan dalam kurun waktu empat tahun terakhir di daerah itu baru ditemukan lagi satu kasus baru penderita kaki gajah untuk mendapatkan penanganan medis.

"Selama empat tahun terakhir, kasus penyakit kaki gajah baru ditemukan lagi, yakni satu kasus di Morotai Selatan,"  kata Kepala Puskesmas Daruba, Kecamatan Morotai Selatan, dr Adil Makmur di Ternate, Senin.

Ia menjelaskan bahwa di tahun pertama 2017 memang ditemukan satu kasus yang sudah ditangani dan diobati dan belum mengalami cacat, dan rutin diterapi dan bisa dinyatakan sembuh.

Dia menambahkan kasus penyakit kaki gajah atau filariasis sejak 2017-2020 tercatat satu kasus ada di Morotai Selatan.

Untuk mencegah agar masyarakat tidak mengalami penyakit kaki gajah ini, kata dia, pada bulan Oktober 2020 dijadikan bulan eliminasi penyakit kaki gajah, di mana pihaknya menjalankan program pemberian obat pencegahan massal.

"Biasa kita mulai di awal Oktober atau akhir Oktober, kalau sudah ada obat kita langsung sebarkan dua macam tablet yakni tablet Diethylcarbamazine (DEC) 100 mg dan tablet Albendazole 400 mg. Ini diberikan kepada masyarakat secara gratis," katanya.

Sementara untuk penyakit obesitas, khususnya di Kecamatan Morotai Selatan pada tahun 2020 tercatat sejak Januari-September sebanyak enam kasus.

"Terkait obesitas, programnya baru diaktifkan tahun ini, kalau tahun lalu melekat di program lain," demikian Adil Makmur.

Baca juga: 236 kabupaten-kota endemis kaki gajah

Baca juga: Pasien positif COVID-19 bertambah 14 orang asal Morotai

Baca juga: Dubes AS kunjungi Museum Perang Dunia II di Morotai, Maluku Utara

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020