kecil kemungkinan dikeluarkan gempa-gempa yang lebih besar
Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh Besar mendeteksi puluhan kali kejadian gempa bumi tektonik dengan magnitudo kecil yang terjadi di Kabupaten Gayo Lues, meskipun tidak ada laporan dampak kerusakan bangunan.

"Hingga pukul 13.03 WIB, BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar telah melakukan analisa event gempa tektonik sejumlah 22 kejadian, yang berpusat di wilayah Gayo Lues," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar Djati Cipto Kuncoro di Aceh Besar, Senin.

Djati menjelaskan, pada Senin (28/9), gempa kecil itu mulai terjadi pukul 04.00 WIB. Katanya, hingga pukul 15.30 WIB juga terjadi gempa dengan magnitudo 4.0 WIB, menjadikan gempa ini kekuatan terbesar dibandingkan gempa lainnya, yang mulai magnitudo 2-3.

Baca juga: UGM kembangkan sistem pendeteksi gempa bumi

Kata Djati, beberapa peristiwa gempa tersebut seperti pada pukul 09.04 WIB dengan kekuatan magnitudo 2,6. Kemudian, pada pukul 09.42 WIB dengan kekuatan magnitudo 3,5.

Selanjutnya, pada pukul 09.56 WIB dengan kekuatan magnitudo 3.0 serta pada pukul 10.05 WIB dengan kekuatan meganitudo 2,8.

Namun, semua gempa tersebut tidak dirasakan warga, hanya direspon oleh sensor pendeteksi gempa yang terpasang di wilayah Aceh.

"Hingga kini belum adanya laporan (gempa) dirasakan oleh masyarakat dan dampak dari gempa-gempa itu. Masih dalam respon sensor-sensor gempa yang terpasang di beberapa wilayah Aceh," ujar Djati.

Baca juga: Memahami gempa megathrust dan risikonya

Djati menilai, gempa tektonik itu memang setiap hari terjadi di wilayah Indonesia dan belahan dunia lainnya. Namun, peristiwa gempa belum bisa dipastikan tempat dan jadwal akan terjadinya.

Lanjut Djati, puluhan kali gempa yang terjadi per hari ini akibat akumulasi energi yang telah tersimpan atau melampaui titik jenuh batuannya sehingga energi itu pelan pelan dilepaskan seperti halnya gempa yang terjadi tersebut.

"Dan semoga dengan telah dilepaskan energi-energi gempa pada hari ini, maka kita berharap kecil kemungkinan dikeluarkan gempa-gempa yang lebih besar," katanya.

Ia mengatakan, semua pihak harus selalu waspada, karena hingga saat ini gempa bumi belum dapat diprediksi. 

Baca juga: BMKG imbau warga akhiri kepanikan terkait potensi gempa megathrust
Baca juga: Gempa magnitudo 5.3 guncang Sumba Barat Daya

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020