Makassar (ANTARA) - Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur, Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Jumardi mengatakan dalam kurun lima tahun terakhir proyek kereta api trans Makassar-Parepare di Sulsel sudah menyerap anggaran negara sekitar Rp6 triliun dari total dana Rp9 triliun.

Hal itu dikemukakan Jumardi di sela peninjauan dan uji coba kereta api di kawasan Stasiun Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulsel, Kamis.

Dia mengatakan, proyek kereta api ini merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang didanai pemerintah pusat dan pembebasan lahannya oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang pada tahap awalnya mempersiapkan Rp30 miliar pada masa kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo.

Menurut dia, dalam waktu lima tahun sudah terealisasi 42 kilometer di wilayah Kabupaten Barru dari 144 km.

Baca juga: Gubernur: Kereta Api Makassar - Parepare beroperasi Juni 2021

Sementara wilayah lintasannya di dua kabupaten yakni Kabupaten Pangkep dan Maros masih dalam proses pembebasan lahan dan pembangunan jalur kereta api.

Jumardi mengatakan, sambil menunggu perampungan pembebasan lahan di Kabupaten Pangkep dan Maros, lahan yang sudah dibebaskan dibangun jalur kereta api, bahkan sudah disiapkan pembangunan stasiun.

Hal tersebut dilakukan pada pembangunan stasiun perdana di Kabuputen Pangkep yakni Stasiun Mandalle yang pengecoran perdananya dilakukan Kepala Balai Perkeretaapiaan Jawa Bagian Timur bersama Direktur PT Bumi Karsa Kamaluddin dan jajaran Forkopimda Sulsel.

Sementara itu, Kamaluddin pada kesempatan yang sama mengemukakan, pihaknya dipercayakan untuk melakukan pembangunan tujuh stasiun kereta api masing-masing empat stasiun di Kabupaten Pangkep dan tiga stasiun di Kabupaten Maros.

Baca juga: Menhub tinjauan lewat udara jalur kereta api Sulsel

"Pelaksanaannya kontraknya sejak Desember 2019, namun pengerjaan fisiknya mulai di Juni 2020 karena adanya kendala pembebasan lahan," katanya.

Saat ini sudah ada empat stasiun dilakukan pengerjaan, imbuh Project Manager PT Bumi Karsa Ahmad Dani, yakni Stasiun Mandalle, pangkep, Minasa Te'ne Rammang-Rammang. Sedang tiga stasiun lainnya menyusul yakni Stasiun Amma'rang, Maros Baru dan Mandai.

Adapun nilai total kontraknya Rp123 miliar dan target perampungan tujuh stasiun kereta api itu dijadwalkan pada Agustus 2021.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur, Ditjen Perkertaapian, Kementerian Perhubungan, Jumardi bersama jajaran Forkopimda Sulsel di sela peninjauan proyek kereta api trans Makassar-Parepare di wilayah Stasiun Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulsel, Kamis (1/10/2020). ANTARA Foto / Suriani Mappong

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020