Teras Pelajar memiliki empat fokus gerakan yaitu pengembangan literasi, pengembangan, numerasi, pengembangan sains dan penanaman karakter
Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) meluncurkan gerakan Teras Pelajar untuk mengatasi problematika pelajar yang kesulitan untuk mengakses pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19.

“PP IPNU membuat gerakan Teras Pelajar untuk menaungi kegiatan-kegiatan rekan-rekanita di bawah," kata Koordinator Nasional Teras Pelajar Syarif Hidayat dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan Teras Pelajar memiliki empat fokus gerakan yaitu pengembangan literasi, pengembangan, numerasi, pengembangan sains dan penanaman karakter.

Dalam waktu dekat, kata dia, Teras Pelajar akan merekrut relawan dari seluruh daerah di Indonesia. Sebelum terjun langsung, mereka akan mendapatkan peningkatan kapasitas, kompetensi dan keterampilan melalui pertemuan daring serta luring dengan protokol kesehatan.

Sementara itu, Ketua Umum PP IPNU Aswandi Jailani mengatakan kadernya telah melakukan gerakan masif mengatasi problematika pendidikan dan kepelajaran di tengah masa pandemi yang sudah berlangsung selama tujuh bulan.

Aswandi mencontohkan IPNU Jawa Timur yang membuat Educare dan IPNU Jawa Tengah yang membuat Konco Sinau. Menurut dia, hal tersebut merupakan bentuk kepedulian IPNU terhadap pendidikan dan masa depan anak bangsa.

Ia mengatakan literasi di Indonesia tergolong rendah menurut indeks dari PISA dan diperparah dengan pandemi COVID-19. Hal tersebut memberikan pengaruh negatif terhadap kualitas pendidikan dan pembelajaran. Hal itu tentu mempengaruhi kualitas diri para pelajar ke depannya.

Teras Pelajar diharapkan menjadi solusi konkret bagi pendidikan saat ini di mana dengan jutaan kader IPNU agar dapat melahirkan dampak positif bagi pendidikan Indonesia, demikian Aswandi.

Baca juga: IPNU : 50 persen pelajar SD gunakan "smartphone"

Baca juga: Alumni dorong "New Normal" lahirkan "New IPNU" dalam literasi TIK

Baca juga: IPNU ingatkan pelajar jangan mau dijadikan tameng perusuh demonstrasi

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020