Salah satu alasannya adalah karena biaya produksi masih mahal yang disebabkan kapasitas kemampuan pengolahan kilang BBM masih terbatas
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan alasan dibalik mahalnya Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia kepada Komisi VII DPR, di Jakarta, Senin.

"Salah satu alasannya adalah karena biaya produksi masih mahal yang disebabkan kapasitas kemampuan pengolahan kilang BBM masih terbatas," kata Nicke Widyawati.

Lebih lanjut pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR tersebut, Nicke mengatakan kemampuan pengolahan minyak mentah oleh Pertamina hanya tiga persen dari pasokan global.

Baca juga: Pengamat : Insentif tarif listrik baiknya diikuti penurunan harga BBM

Dengan permasalahan presentasi kemampuan tersebut, maka berpengaruh pula pada supply and demand atau kebutuhan dan permintaan pada akhirnya akan berpengaruh pada harga hilir.

Berbagai langkah ditempuh Pertamina untuk menekan efisien harga BBM.

Baca juga: Terdampak COVID, pengusaha ingin harga energi dikaji ulang

Sebelumnya diungkapkan, PT Pertamina (Persero) akan bekerja sama dengan Singapura agar dapat menyimpan stok BBM di kilang milik Indonesia.

“Kami akan beli BBM jangka panjang dengan Singapura, tapi kami minta stok BBM-nya disimpan di Indonesia,” kata Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina Mulyono.

Baca juga: Pertamina akan simpan stok BBM Singapura di Indonesia

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020