Jakarta (ANTARA) - Hyundai pada Rabu (7/10) resmi mengirim tujuh kendaraan truk berbahan bakar hidrogen kepada pelanggan mereka di Swiss, dari rencana 50 kendaraan yang dijadwalkan pada tahun ini ke negara-negara Eropa.

Banyak yang mengatakan bahwa kendaraan hidrogen memiliki keunggulan dibandingkan dengan saingan terdekatnya, yakni kendaraan bertenaga listrik.

Kenapa? Karena hidrogen memiliki jangkauan yang lebih jauh dan memerlukan waktu pengisian yang relatif cepat. Namun, penyerapan dan produksi massal hidrogen lebih lambat karena mahal.

Dikutip dari laman resmi perusahaan, Kamis, sebuah studi McKinsey pada Januari lalu mengatakan bahwa setelah efisiensi relatif dari sumber daya dan biaya masa pakai truk diperhitungkan, hidrogen dapat mencapai keseimbangan biaya dengan solar pada tahun 2030.

Hyundai sendiri telah bermitra dengan perusahaan Swiss, untuk membangun rantai nilai yang mencakup produksi hidrogen dari tenaga air, stasiun pengisian hidrogen, dan layanan serta pemeliharaan truk.

Pelanggan, termasuk jaringan supermarket Migros, akan menyewa truk dari Hyundai Hydrogen Mobility (HHM) untuk mengangkut barang ke seluruh negeri, didukung dengan infrastruktur hidrogen baru.

Sewa dilakukan dengan sistem bayar per penggunaan yang tidak memerlukan investasi awal. Hyundai berencana untuk menempatkan 1.600 truk di jalan-jalan Swiss pada tahun 2025.

Truk H2 Xcient dari Hyundai memiliki tumpukan sel bahan bakar 190 kilowatt dan tujuh tangki bertekanan tinggi yang menampung 32 kg hidrogen, sehingga mobil ini dapat berjalan lebih jauh daripada kendaraan sejenis yang ditenagai oleh baterai listrik di pasaran saat ini.

Hyundai memiliki rencana untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga 2.000 unit sel bahan bakar Xcient per tahun pada tahun 2021, untuk mendukung rencana ekspansi karena permintaan untuk transportasi bersih semakin tumbuh.

"Kami memandagn Swiss layak dan coco untuk kendaraan sel bahan bakar hidrogen dan transportasi barang berat," kata wakil presiden eksekutif dan kepala divisi kendaraan komersial di Hyundai Motor Company, In Cheol Lee.

"Dengan keberhasilan pengiriman truk sel bahan bakar H2 Xcient pertama, kami dengan bangga mengumumkan rencana kami untuk memperluas ke luar Eropa ke Amerika Utara dan China, di mana kami telah membuat kemajuan besar," katanya.

Sedangkan untuk Eropa, Hyundai mengatakan akan menargetkan Austria, Jerman, Belanda dan Norwegia.


Baca juga: Truk hidrogen Daimler dan Volvo bakal dirilis mulai 2025

Baca juga: Volvo dan Daimler kembangkan mesin hidrogen untuk truk

Baca juga: China mulai kembangkan truk berbahan bakar hidrogen
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020