Mantan ketua Majelis Nasional, Moussa Timbine, dan delapan jenderal juga menjadi bagian dari para pejabat yang dibebaskan tersebut.
"Bagaimanapun, mereka yang bersangkutan masih dalam penyelesaian oleh otoritas yudisial," dikutip dari pernyataan itu.
Meskipun pemerintahan transisi telah ditunjuk pascakudeta 18 Agustus lalu, Goita tetap berada dalam pemerintahan lama sebagai wakil presiden, yang bertugas mengurusi isu keamanan dan pertahanan.
Pembebasan para pejabat merupakan salah satu permintaan kekuatan internasional, termasuk blok kawasan Afrika Barat yang pekan ini mencabut sanksi ekonomi untuk Mali setelah negara ini membentuk pemerintahan transisi.
Para tokoh pejabat senior itu ditahan sejak penggulingan Presiden Ibrahim Boubacar Keita --yang menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara mitra Mali bahwa peristiwa itu akan memperburuk situasi tidak stabil di negara itu, serta merusak upaya bersama melawan kelompok radikal di kawasan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Eks Presiden Mali pergi ke Abu Dhabi untuk jalani perawatan medis
Baca juga: Pascakudeta, tentara bebaskan presiden Mali
Baca juga: Kolonel Goita nyatakan diri sebagai pemimpin Mali
Arah diplomasi ekonomi Indonesia ke benua Afrika
Penerjemah: Suwanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020