Jakarta (ANTARA) - Korea Selatan menargetkan untuk mengembangkan 50 jenis semikonduktor yang berfokus pada kecerdasan buatan (AI) hingga 2030.

Hal tersebut diungkapkan Kementerian TIK Korea Selatan, dikutip dari Kantor Berita Yonhap, Selasa, dalam upaya untuk mengambil posisi terdepan di sektor semikonduktor yang berada di luar chip memori yang sudah banyak dikembangkan.

Chip AI diklaim memiliki kinerja tinggi dan hemat daya layaknya semikonduktor, namun berspesialisasi dalam layanan AI.

Awal tahun ini, Korea Selatan bertaruh besar untuk mengembangkan chip generasi berikutnya dengan rencana menghabiskan sekitar 1 tirilun won atau sekitar Rp12,8 trilun hingga 2029.

Kementerian TIK Korea Selatan berencana untuk mengakuisisi perusahaan teknologi lokal untuk mengembangkan chip tersebut pada 2022, sambil membina 3.000 ahli di sektor tersebut selama 10 tahun ke depan.

Baca juga: "B", proyek film fiksi ilmiah yang diperankan robot

Baca juga: "Edge computing" diprediksi akan segera digunakan di berbagai sektor


Di bawah rencana yang dipimpin negara, Korea Selatan menargetkan untuk menangkap 20 persen pasar chip AI global pada 2030.

Kementerian TIK Korea Selatan berencana memanfaatkan 70 miliar won dari dana semikonduktor, yang dibentuk tahun lalu, untuk membantu perusahaan chip AI dalam penelitian dan pengembangan, serta merger dan akuisisi.

Langkah Korea Selatan untuk mengembangkan sektor chip AI terjadi saat negara tersebut mencari mesin baru di industri semikonduktor.

Pasar chip AI diperkirakan akan tumbuh pesat, mencapai 117,9 miliar dolar AS (sekitar Rp1.740 triliun) pada 2030, dibandingkan dengan 18,5 miliar (Rp273 triliun) tahun ini, menurut Korea Information Society Development Institute.

Layanan AI, seperti mobil swakemudi, diharapkan dapat membantu mendorong sektor ini.

Korea Selatan memegang pasar chip memori DRAM global. Samsung Electronics Co dan SK hynix Inc., dua pembuat chip, menguasai 73,6 persen pasar gabungan pada kuartal kedua tahun ini.

Namun, pasar diperkirakan akan turun 0,5 persen setiap tahun hingga 2024, menurut lembaga riset pasar Gartner.

Samsung, pada bulan Juli, mengatakan bahwa mereka akan mempekerjakan 1.000 ahli dalam desain chip dan kecerdasan buatan pada akhir tahun ini.

Baca juga: Samsung akan gelar forum AI tahunan, bahas algoritma mirip manusia

Baca juga: Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial fokus ke talenta digital

Baca juga: Ayunan pintar, tempat tidur bayi ini dilengkapi AI

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020