penanganan pasien dapat lebih cepat
Badung (ANTARA) - Alat Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk tes usap guna mendeteksi COVID-19 yang merupakan hibah dari Pemerintah Provinsi Bali untuk Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Kabupaten Badung, Bali, siap diuji coba pada 17 Oktober 2020.

"Kami perkirakan tanggal 17 Oktober, lab PCR sudah dapat diuji coba. Sebelum uji coba, kami akan lakukan pelatihan kepada Sumber Daya Manusia yang akan mengoperasikan," ujar Direktur RSD Mangusada, dr. I Ketut Japa di Mangupura, Selasa.

Ia mengatakan, selain menyiapkan SDM, pihaknya juga menyiapkan tempat termasuk sarana penunjang lainnya untuk operasional alat PCR tersebut di RSD Mangusada Badung.

Baca juga: Pemkab Badung paparkan penanganan pandemi COVID-19 ke Komisi II DPR RI

Dengan alat tersebut, pihaknya menargetkan mampu melakukan pemeriksaan sebanyak 90 sampel setiap hari sehingga diharapkan penanganan COVID-19 di Badung akan lebih cepat, khususnya dalam hal mengetahui hasil pemeriksaan warga.

"Kemarin kendalanya kami belum memiliki laboratorium PCR. Selama ini kami mengirim sampel ke RS UNUD, Warmadewa dan RSUP Sanglah yang memerlukan waktu 4-7 hari. Sehingga penanganan pasien terhambat karena hasilnya membutuhkan waktu lebih lama," katanya.

Menurut Ketut Japa, dengan adanya laboratorium PCR di RSD Mangusada, pihaknya dapat melakukan sampel swab pada pagi hari dengan hasil pemeriksaan yang sudah bisa diketahui paling cepat pada sore hari dalam waktu sekitar 8-9 jam.

"Dengan begitu penanganan pasien dapat lebih cepat. Kami dapat memastikan pasien terkena COVID-19 atau tidak, sehingga penanganan pasien akan lebih cepat apakah nantinya mereka dipulangkan atau dikarantina," katanya.

Baca juga: Puskesmas di Badung siap jadi lokasi imunisasi vaksin COVID-19

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya menjelaskan, bantuan satu alat PCR tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan Pemprov Bali dalam upaya mengatasi COVID-19.

Selain membantu fasilitas alat tes COVID-19, ia mengatakan pemerintah juga terus mengingatkan upaya lainnya untuk mengatasi COVID-19 seperti dengan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan serta mengupayakan pelayanan dengan 3T yaitu Tracing atau penelusuran, Testing atau pengujian dan Treatment atau perawatan.

"Saya harapkan kami semua dapat konsisten dengan 3T ini dan masyarakat dapat disiplin menerapkan 3 M," ujar Ketut Suarjaya.

Baca juga: Desa Adat Legian terapkan protokol kesehatan saat Hari Raya Galungan
Baca juga: Puluhan WNA terjaring sidak masker di wilayah Badung Bali

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020