Jakarta (ANTARA) - Sejumlah informasi penting menghiasi berita ekonomi pada Senin (19/10) mulai dari realisasi anggaran PEN sampai 14 Oktober sebesar Rp344,11 triliun hingga defisit APBN telah mencapai 4,16 persen per 30 September 2020.

Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca:

1. Realisasi PEN capai Rp344,11 triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari dampak COVID-19 yang menelan anggaran total Rp695,2 triliun telah terealisasi 49,5 persen atau Rp344,11 triliun hingga 14 Oktober 2020.

“Program pemulihan ekonomi dan penanganan COVID-19 ini mencakup anggaran Rp695,2 triliun dan sampai dengan 14 Oktober sudah terealisasi Rp344,11 triliun,” katanya.

Berita selengkapnya klik di sini

2. Neraca dagang pertanian defisit 2,81 miliar dolar

Kementerian Perdagangan mencatat neraca perdagangan produk pertanian periode Januari - Agustus 2020 mengalami defisit sebesar 2,81 miliar dolar AS, dengan nilai ekspor 2,4 miliar dolar AS dan impor 5,21 miliar dolar AS.

“Saya catat misalnya buah naga, sarang burung walet, pisang. Semuanya sudah diekspor dan daya saing cukup baik, namun belum sepenuhnya bisa memanfaatkan potensi besar di China,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan Muhri.

Berita selengkapnya klik di sini

3. Lembaga internasional sambut baik UU Ciptaker

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan berbagai lembaga multilateral dan lembaga rating menyambut positif terhadap pembentukan Undang-Undang Cipta Kerja karena memberikan harapan terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.

“Mereka mendukung dan melihat suatu harapan yang positif bagi Indonesia untuk terus recovery dan memperkuat ekonominya secara sustainable tanpa hanya mengandalkan kebijakan fiskal dan dukungan moneter,” katanya.

Berita selengkapnya klik di sini

4. BI dan OJK perkuat koordinasi soal pinjaman likuiditas bank

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan bank sentral akan memperkuat koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku pengawas perbankan terkait Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek atau PLJP bagi perbankan.

"Bagaimana koordinasi antara BI dan OJK bisa lebih cepat, bisa sinerginya lebih kuat, adalah dalam prosesnya kami sudah ada forum koordinasi makro mikro prudensial yang insyaAllah sore ini akan kita perbarui lagi, kita perkuat lagi," katanya.

Berita selengkapnya klik di sini

5. Defisit APBN capai 4,16 persen

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan defisit pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga September 2020 sebesar Rp682,1 triliun atau mencapai 4,16 persen.

“Defisit keseluruhan mencapai Rp682,1 triliun atau 4,16 persen. Ini masih sesuai dengan yang ada di dalam Perpres 72 dari tren kita,” katanya.

Berita selengkapnya klik di sini

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020