Dugaan sementara pelajar
Jakarta (ANTARA) - Kelompok remaja yang mayoritas berstatus pelajar masih tampak bergabung di tengah massa demonstran buruh dan mahasiswa di kawasan Taman Pandang Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa siang.

Mereka berpakaian bebas tanpa mengenakan atribut organisasi datang dari Jalan Medan Merdeka Selatan menuju Taman Pandang.

Sekitar pukul 15.00 WIB, massa remaja sempat kocar-kacir saat melihat sejumlah aparat berseragam bebas yang berjaga di sekitar Simpang Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

Jumlah massa remaja berkisar ratusan sempat dihadang mundur dari titik kumpul massa buruh dan mahasiswa. "Ayo maju, jangan takut," ujar salah satu koordinator massa remaja.

Situasi sempat memanas, sebab beberapa remaja melempar botol minuman mineral ke arah petugas. Selang 15 menit kemudian, mereka maju perlahan dan bergabung dengan massa demonstran.

Sejumlah remaja digiring petugas ke mobil tahanan yang terparkir di sekitar gerbang barat pintu masuk kawasan Monas. "Dugaan sementara pelajar," ujar petugas mobil tahanan.

Belum diketahui penyebab penangkapan itu.

Baca juga: Polisi temukan ajakan ricuh pada demo 20 Oktober
Baca juga: Tiga tersangka provokasi kericuhan ternyata juga berstatus pelajar


Polda Metro Jaya mengamankan tiga orang pemuda yang diduga sebagai penggerak pelajar untuk membuat kericuhan unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja pada 8 dan 13 Oktober 2020.

"Polda Metro Jaya dalam hal ini Direktorat Krimsus Polda Metro Jaya telah mengamankan tiga orang ya yang memang sebagai provokasi, penghasutan serta ujaran kebencian dan berita bohong yang tersangkut masalah demo kemarin untuk undangan yang STM itu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Yusri Yunus.

Mereka berperan sebagai admin grup Facebook "STM Se-Jabodetabek" yang memuat hasutan kepada para pelajar untuk membuat kerusuhan saat berlangsungnya unjuk rasa.

Grup Facebook STM se-Jabodetabek tersebut diketahui mempunyai sekitar 20.000 anggota.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020