Saya yakin lamanya waktu pengerjaan, dan besarnya dana yang dibutuhkan untuk bangun jembatan ini akan sebanding dengan manfaat yang dirasakan masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1,34 kilometer, di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis, yang diyakini akan menjadi infrastruktur strategis dan ikon baru di kota yang memiliki keindahan teluk itu.

“Saya yakin lamanya waktu pengerjaan, dan besarnya dana yang dibutuhkan untuk bangun jembatan ini akan sebanding dengan manfaat yang dirasakan masyarakat,” kata Presiden Jokowi dalam peresmian jembatan yang menghubungkan berbagai wilayah di Teluk Kendari.

Jembatan yang memiliki lebar jalan 20 meter itu mulai dibangun sejak 2015 hingga 2020 dengan biaya total Rp804 miliar.

Menurut Presiden Jokowi, jembatan itu akan memudahkan mobilitas penduduk dan juga aktivitas perdagangan dan industri yang melintasi kecamatan Kota Lama, dan Poasia.

Baca juga: Puji Jembatan Teluk Kendari, Presiden Jokowi: Arsitekturnya menarik

Baca juga: Sultra ujicoba kelayakan jembatan Teluk Kendari sebelum diresmikan


Untuk menuju Poasia dari Kota Lama maupun sebaliknya, kini hanya memerlukan waktu tempuh lima menit dengan melewati Jembatan Teluk Kendari. Sebelumnya, masyarakat Kota Lama harus menggunakan kapal feri untuk memutari Teluk Kendari agar bisa sampai di Poasia. Rute itu membutuhkan waktu tempuh 30-40 menit.

“Sekarang hanya perlu waktu 5 menit. Kelancaran konektivitas dan akses ini akan membuat mobilitas jasa dan manusia semakin efisien,” ujar dia.

Selain itu, jembatan itu juga akan mendukung pengembangan kawasan Konawe dan Plabuhan Bungkutoko. Di dua kawasan itu akan terdapat kawasan industri, Kendari New Port dan berbagai pemukiman baru untuk masyarakat.

"Sehingga akan memunculkan sentra-sentra ekonmi baru di Kendari dan Sulawesi Tenggara," ujar Presiden.

Baca juga: Presiden Jokowi ke Sultra resmikan pabrik gula dan jembatan

Baca juga: Gubernur Sultra: impian bangun jembatan Teluk Kendari terwujud






 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020