Timika (ANTARA News) - Keuskupan Timika, Papua menyalurkan bantuan beras dan mie instan kepada warga Kampung Amar, Distrik Mimika Barat yang sempat mengungsi akibat insiden semburan air bercampur lumpur pasir di kampung tersebut.

Uskup Timika Mgr John Philip Saklil Pr kepada ANTARA di Timika, Minggu mengatakan bantuan bagi warga Amar disalurkan melalui Pastor Paroki Maria Bintang Laut Kokonao, Adi Purnama SCJ.

"Ada sedikit bantuan yang kami salurkan untuk membantu warga di Amar," kata Uskup Saklil.

Uskup Saklil meminta Pemkab Mimika melalui instansi terkait melakukan penelitian sampel air yang keluar dari pusat semburan di Kampung Amar, apakah air tersebut layak dikonsumsi penduduk setempat.

"Saya kira Pemkab Mimika segera meneliti sampel air tersebut. Jika layak dikonsumsi masyarakat maka justru sangat baik untuk mengatasi krisis air bersih di Amar selama ini," katanya.

Uskup Saklil yang lahir di Kampung Umar Distrik Mimika Barat itu mengakui warga di wilayah Delta Amar yang dikelilingi sungai dan laut selama ini kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

Sehubungan dengan itu, katanya, insiden semburan air bercampur lumpur pasir yang terjadi di Amar bisa menjadi berkah bagi masyarakat jika air tersebut layak dikonsumsi dan tidak mengandung unsur kimiawi yang berbahaya bagi kesehatan.

Semburan air bercampur lumpur pasir dengan ketinggian mencapai 2,5 meter hingga tiga meter muncul di Kampung Amar sejak Jumat (19/3) akibat adanya aktivitas pembuatan sumur bor oleh salah satu perusahaan kontraktor yang menangani proyek dari APBD Provinsi Papua.

Kapolres Mimika AKBP Mochmmad Sagi yang turut mendampingi Bupati Mimika, Klemen Tinal meninjau lokasi itu pada Rabu (24/3) mengatakan dari laporan warga saat pertama kali terjadi semburan air bercampur lumpur pasir itu bahkan mencapai sekitar 25 meter atau setinggi pohon kelapa.

Peristiwa yang menghebohkan itu kontan membuat warga setempat panik dan mengungsi dari kampung mereka. Pengungsian warga terjadi dipicu oleh kaburnya sang kontraktor ke Timika dan ketakutan akan keluarnya gas beracun dari sumur bor tempat semburan air bercampur lumpur pasir itu ke luar dari perut bumi.

Saat ini warga Amar dan dua kampung sekitarnya yaitu Kamar dan Manaware sudah kembali ke rumah mereka.

Bupati Mimika, Klemen Tinal telah memerintahkan jajarannya untuk mencari kontraktor yang kabur ke Timika agar melanjutkan pekerjaannya hingga tuntas. (E015/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010