Jakarta (ANTARA) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi triwulan III 2020 mencapai Rp209 triliun, tumbuh tipis 1,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp205,7 triliun.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam jumpa pers daring, Jumat, menyebut pertumbuhan realisasi investasi di triwulan III 2020 menunjukkan bahwa masa kritis telah terlewati.

"Masa kritis realisasi investasi di era pandemi Covid-19 sudah terlewatkan. Masa kritis kita di triwulan II di mana realisasi investasi kita hanya Rp190 triliun. Di triwulan III realisasi investasi kita Rp209 triliun," katanya.

Baca juga: Bahlil: UU Cipta Kerja antisipasi bonus demografi

Bahlil merinci realisasi investasi triwulan III 2020 tumbuh 8,9 persen dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp191,9 triliun. Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp102,9 triliun (49,2 persen dari total realisasi investasi) dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp106,1 triliun (50,8 persen).

"Ini menarik, pertumbuhan realisasi PMA sudah mulai mengalami peningkatan sekalipun belum terlalu maksimal dan hampir berimbang dengan PMDN. Artinya, di triwulan III ini momentum untuk naik setelah triwulan II turun," katanya.

BKPM mencatat lima sektor utama realisasi investasi pada triwulan III 2020 yakni transportasi, gudang dan telekomunikasi; industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; listrik, gas dan air; konstruksi; perumahan, kawasan industri dan perkantoran.

Ada pun sebarannya, realisasi investasi tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur dan Riau. Sementara lima negara asal investor utama sepanjang Juli-September 2020 yakni Singapura, China, Jepang, Hong Kong dan Belanda.

Baca juga: BKPM: Usaha mikro dominasi pengajuan izin OSS September

Secara kumulatif, realisasi investasi Januari-September 2020 mencapai Rp611,6 triliun atau 74,8 persen dari target realisasi investasi 2020 sebesar Rp817,2 triliun. Secara rinci, realisasi PMDN mencapai Rp309,9 triliun (50,7 persen) dan realisasi PMA Rp301,7 triliun (49,3 persen).

Sebaran sektor di sepanjang Januari-September 2020 yakni transportasi, gudang dan telekomunikasi; listrik, gas dan air; industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; dan konstruksi. Lima lokasi teratas tujuan investasi yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten dan Jawa Tengah.

Sementara negara asal investasi pada periode Januari-September 2020 yakni Singapura, China. Hong Kong, Jepang dan Korea Selatan.

Penyerapan tenaga kerja sepanjang triwulan III 2020 sebanyak 295.387 orang sedangkan penyerapan tenaga kerja sepanjang Januari-September 2020 sebanyak 861.581 orang dari 102.276 proyek investasi.

"Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja triwulan III 2020 dibanding triwulan III 2019 itu naiknya tinggi. Kita fokus bagaimana menciptakan lapangan kerja, memang tidak gampang karena harus komunikasikan ke investornya," pungkas Bahlil.

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020