Apakah sistem daring tetap diberlakukan di Kabupaten Mukomuko
Mukomuko (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Mukomuko, Bengkulu menyarankan agar pihak terkait melakukan evaluasi terhadap efektifitas dampak pembelajaran dalam jaringan atau daring pada masa pandemi COVID-19 sekarang ini.

“Kami sudah sampaikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terkait sistem pembelajaran daring perlu mendapat evaluasi, apakah sistem daring tetap diberlakukan di Kabupaten Mukomuko atau ada solusi lain,” kata Kapolres Mukomuko AKBP Andy Arisandi, di Mukomuko, Jumat.

Ia mengatakan hal itu, karena para siswa sejak sekolah tidak aktif semakin bebas bergaul dan menggunakan sepeda motor dan nongkrong-nongkrong di sejumlah tempat di daerah ini.

Menurutnya, harus ada solusi terkait dengan masalah ini, yakni apakah sistem daring tetap diberlakukan di Kabupaten Mukomuko atau ada solusi lain, sehingga lingkungan sekolah bisa terbentuk.

Dia mengatakan bahwa lingkungan siswa itu ada tiga, yakni lingkungan yang pertama adalah lingkungan keluarga, kedua lingkungan sekolah, dan ketiga lingkungan masyarakat.

Menurutnya, di lingkungan keluarga mungkin dengan adanya pandemi COVID-19, mereka banyak berada di lingkungan keluarganya, hanya di lingkungan sekolah berkurang persentasenya.

Padahal, menurutnya, kalau kemudian aktivitas di lingkungan sekolah aktif, sehingga waktu bagi siswa di daerah ini untuk melakukan berbagai kegiatan negatif bisa berkurang.

“Mungkin mereka lebih sering menggunakan kendaraan, karena mereka tidak ada aktivitas belajar di sekolah, nongkrong-nongkrong karena yang tadi sekolah sekarang tidak sekolah,” ujarnya pula.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko Ruslan mengatakan pihaknya sampai sekarang belum melihat ada sekolah secara utuh melaksanakan sekolah tatap muka, tetapi kalau semacam pertemuan lalu mengambil tugas siswa itu memang ada.

Kalau ada sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama baik negeri maupun swasta di daerah ini yang melaksanakan pembelajaran tatap muka, ia menyarankan, agar sekolah tersebut menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.

Ia menyatakan, sampai sekarang instansinya masih memberlakukan sistem daring dan luring bagi siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama yang tersebar di daerah ini.
Baca juga: Survei: 76 persen guru khawatir kembali ke sekolah
Baca juga: Lapan: Pendidikan daring perlu penguatan satelit komunikasi

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020