saya berharap masyarakat yang mau pulang kampung agar ditunda dulu
Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta mengimbau warga yang tinggal di luar kota agar tidak mudik dulu pada cuti bersama dan libur panjang akhir Oktober ini untuk meminimalkan penyebaran wabah COVID-19.

"Dalam rangka cuti bersama bulan Oktober, saya berharap masyarakat yang mau pulang kampung agar ditunda dulu sampai COVID-19 bisa dikendalikan," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Solo, Minggu.

Baca juga: Pemkot Surakarta kembali tutup sementara Pasar Harjodaksino

Ia mengatakan jika warga tetap mudik, tidak menutup kemungkinan warga tersebut membawa virus COVID-19 dan bisa menularkan ke orang yang didatangi.

"Kami juga mengantisipasi warga yang tinggal di luar kota dan mudik ke sini dengan membawa virus, itu akan membebani Pemkot," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap mengedepankan kepentingan bersama.

Baca juga: Bawaslu Surakarta tes cepat COVID-19 seratusan anggotanya

"Untuk saat ini di rumah saja dulu, baru nanti kalau kasus COVID-19 sudah bisa dikendalikan, silahkan kalau mau ketemu keluarga yang ada di sini," katanya.

Sementara itu, untuk saat ini pihaknya lebih mengoptimalkan Program Jogo Tonggo. Pada program tersebut, masyarakat diminta aktif memberikan laporan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 terkait kondisi di lingkungan sekitar mereka.

Baca juga: PMI Surakarta siapkan plasma konvalesen bantu pasien COVID-19

"Dengan begitu kami lebih mudah melakukan monitoring karena sekarang kami tidak membuat lagi program karantina," katanya.

Selain itu, hingga saat ini pihaknya juga masih terus aktif menggelar operasi masker di berbagai lokasi.

Ia mengatakan langkah tersebut sejauh ini cukup efektif dalam meningkatkan kedisiplinan masyarakat untuk selalu menggunakan masker dalam menjalankan setiap aktivitas mereka.

Baca juga: UNS dorong penyusunan RKP Desa saat pandemi

"Operasi masker sangat efektif. Justru sekarang yang banyak kedapatan tidak memakai masker 80 persen masyarakat luar kota. Misalnya dari 40 yang kena, masyarakat Solo paling 5-10 di antaranya, lainnya luar kota," katanya.

"Harapannya baik masyarakat Surakarta khususnya dan Soloraya pada umumnya agar mengendalikan virus ini dengan tetap menggunakan masker ketika keluar dari rumah," kata Hadi Rudyatmo.

Baca juga: Wali Kota Surakarta kenang pengusaha asal Solo meninggal di Singapura

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020