Permintaan kredit dalam proses pemulihan
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk menyalurkan kredit sebesar Rp581,9 triliun hingga akhir September 2020 atau turun 0,6 persen (yoy) karena permintaan kredit di sektor perbankan masih dalam proses pemulihan.

“Permintaan kredit dalam proses pemulihan sejalan dengan berlanjutnya pandemi yang membatasi mobilitas dan mempengaruhi iklim bisnis,” kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Jahja mengatakan pertumbuhan positif pada kredit korporasi menopang penyaluran kredit BCA secara keseluruhan di tengah pelemahan kredit segmen lainnya.

Kredit korporasi tersebut tercatat sebesar Rp252 triliun atau meningkat 8,6 persen (yoy), sedangkan kredit komersial dan UKM turun 4,9 persen (yoy) menjadi Rp182,7 triliun.

Sementara pada portofolio kredit konsumer, KPR turun 3,1 persen (yoy) menjadi Rp89,3 triliun dan KKB turun 19,3 (yoy) menjadi Rp38,6 triliun.

Untuk saldo outstanding kartu kredit turun 18,5 persen (yoy) menjadi Rp10,9 triliun sehingga total portofolio kredit konsumer menjadi Rp141,7 triliun atau turun 9,4 persen (yoy).

Dari total portofolio kredit, sekitar 20 persen atau Rp114 triliun merupakan portofolio kredit keuangan berkelanjutan dalam rangka mendukung impelementasi Enviromental, Social, and Governance (ESG) dan komunitas UKM.

Direktur Keuangan PT Bank Central Asia Tbk Vera Eve Lim menyatakan estimasi pertumbuhan kredit korporasi tahun ini tidak berubah yaitu di kisaran 10 persen sampai 12 persen.

“Pertumbuhan kredit korporasi tahun ini tetap menjadi driver pertumbuhan. Sembilan bulan target tumbuhnya 9 persen. Untuk full year estimasinya di kisaran 10 persen sampai 12 persen,” katanya.

Vera menuturkan untuk segmen lain diperkirakan menurun dibandingkan tahun lalu sesuai dengan kondisi saat ini termasuk kredit konsumen.

Kredit konsumen yang sepanjang sembilan bulan pertama pada 2020 turun sebesar 9,4 persen diprediksikan secara tahunan tumbuh sekitar 12 persen sampai 14 persen.

”Ini bisa dimengerti karena demand terhadap KPR maupun terhadap mobil itu belum pulih dibandingkan sebelumnya,” katanya.

Baca juga: Aset BCA capai Rp1.003,6 triliun
Baca juga: BCA proses pengajuan restrukturisasi kredit Rp107,9 triliun
Baca juga: BCA bukukan laba bersih Rp20 triliun hingga kuartal III 2020

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020