New York (ANTARA) - Indeks-indeks utama Wall Street melemah tajam pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), ketika lonjakan lanjutan dalam kasus COVID-19 di Amerika Serikat dan ketidakpastian tentang stimulus fiskal di Washington meredupkan prospek pemulihan ekonomi AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 650,19 poin atau 2,29 persen menjadi ditutup pada 27.685,38 poin. Indeks S&P 500 merosot 64,42 poin atau 1,86 persen, menjadi berakhir di 3.400,97 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup terpuruk 189,34 poin atau 1,64 persen menjadi 11.358,94 poin.

Aksi jual pada Senin (26/10) menghapus semua kenaikan indeks blue-chips untuk Oktober. Semua 11 sektor utama S&P 500 mundur, dengan kelompok energi terpangkas 3,47 persen, memimpin kerugian.

Indeks Volatilitas CBOE, yang secara luas dianggap sebagai pengukur ketakutan terbaik di pasar saham, melonjak 17,82 persen menjadi 32,46.

Pergerakan tersebut terjadi setelah kasus baru COVID-19 terus melonjak pada tingkat rekor di Amerika Serikat. Negara itu mengalami lebih dari 83.000 infeksi baru pada Jumat dan Sabtu, melebihi rekor satu hari sebelumnya sekitar 77.300 kasus yang ditetapkan pada Juli, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Penghitungan juga menunjukkan bahwa Amerika Serikat telah melaporkan lebih dari 8,68 juta kasus infeksi secara total, dengan jumlah kematian mencapai 225.000 pada Senin sore (26/10).

Sementara itu, investor juga mengkhawatirkan prospek tambahan stimulus virus corona AS.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin berbicara tentang bantuan COVID-19 yang berkelanjutan pada Senin (26/10/2020), menurut Drew Hammill, juru bicara dan wakil kepala staf Pelosi.

Mengenai stimulus, Nancy Pelosi mengatakan pada Minggu (25/10) bahwa dia mengharapkan tanggapan Gedung Putih pada Senin (26/10/2020) waktu setempat untuk rencana bantuan terbaru, tetapi hanya ada sedikit bukti bahwa kesepakatan sudah tercapai.

Untuk pekan yang berakhir Jumat, Dow kehilangan 1 persen, S&P 500 turun 0,5 persen, dan Nasdaq turun 1,1 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020