Sektor industri masih memerlukan pendalaman struktur, kemandirian bahan baku dan produksi, regulasi dan insentif yang mendukung, serta upaya mengoptimalkan program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya memulihkan perekonomian dan meningkatkan daya saing industri nasional sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, bersamaan dengan semangat dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-92.

“Sektor industri masih memerlukan pendalaman struktur, kemandirian bahan baku dan produksi, regulasi dan insentif yang mendukung, serta upaya mengoptimalkan program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN),” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono saat membacakan pidato Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang ditayangkan virtual, Selasa.

Untuk itu, Kemenperin berupaya menjalankan substitusi impor guna mendorong penguatan devisa negara, mendorong penguatan struktur industri, mendorong penguatan supply chain atau rantai pasok dalam negeri, dan mendorong Indonesia sebagai bagian penting dari Global Value Chain.

Selain itu, program substitusi impor turut mendorong upaya pembangunan industri dan menarik investasi dalam negeri.

Sigit menyampaikan, salah satu tujuan pembangunan industri menurut UU Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian adalah mewujudkan industri yang mandiri, berdaya saing, dan maju, serta industri hijau.

Untuk itu, pembangunan industri juga harus memperhatikan lingkungan hidup dan prinsip pembangunan berkelanjutan untuk kepentingan generasi yang akan datang.

Pada kesempatan yang tersebut, Kemenperin juga mempersembahkan pembangunan Industri yang berkelanjutan melalui peluncuran buku yang berjudul “Sustainable Industry: Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri”.

“Buku ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih yang penting bagi generasi muda untuk membentuk paradigma pembangunan industri yang berawasan lingkungan dengan mengakomodasi standar sustainability untuk industri melalui penerapan Industri Hijau,” ujar Sigit.

Selain jtu, Kemenperin juga mengadakan kegiatan “Nyanting Bareng Virtual dari Aceh sampai Papua” dan “Webinar, knowledge sharing, temu teknis, pelatihan Virtual” yang akan dimulai serempak oleh unit BPPI dari Banda Aceh hingga Ambon sejak tanggal 27 Oktober ini.

“Nyanting Bareng Virtual dari Aceh sampai Papua” merupakan simbol nilai patriotisme, gotong-royong, musyawarah untuk mufakat, cinta tanah air, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan, kerukunan, kerja sama, cinta damai, serta tanggung jawab.

Kemenperin juga menyampaikan secara simbolis bantuan berupa kendaraan pengangkut roda tiga kepada Kepala Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon dalam rangka Operasional Pengangkut Sampah Plastik untuk didaur ulang menjadi bahan baku industri daur ulang.

“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya dan menjadi langkah awal bagi Desa Babakan untuk menjadi desa percontohan implementasi Circular Economy,” kata Sigit.

Baca juga: Dihantam pandemi, Kemenperin perkuat daya saing industri baja

Baca juga: Kemenperin bangun infrastruktur digital dongkrak daya saing industri

Baca juga: Kemenperin dongkrak daya saing kawasan industri


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020