Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp12,35 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp20,9 triliun.

Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang sukuk ini memenuhi target indikatif Rp10 triliun.

Jumlah dimenangkan untuk seri SPNS14042021 sebesar Rp1,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,08669 persen.

Baca juga: Pemerintah serap dana Rp11,9 triliun dari lelang sukuk

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 14 April 2021 ini mencapai Rp3,17 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 2,96 persen dan tertinggi 3,43 persen.

Jumlah dimenangkan untuk seri PBS027 sebesar Rp0,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,52859 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2023 ini mencapai Rp1,15 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 4,5 persen dan tertinggi 4,78 persen.

Untuk seri PBS026, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,25942 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024 ini mencapai Rp3,91 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 5,18 persen dan tertinggi 5,53 persen.

Baca juga: Sri Mulyani: Wakaf produktif permudah masyarakat investasi dan beramal

Untuk seri PBS025, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,02271 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2033 ini mencapai Rp4,53 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 6,96 persen dan tertinggi 8,21 persen.

Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp4,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,43566 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp8,12 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,4 persen dan tertinggi 7,53 persen.

Pada saat yang sama, pemerintah juga menyerap dana Rp2 triliun dari penerbitan dua seri Surat Utang Negara (SUN) melalui private placement.

Dua seri tersebut adalah FR0063 senilai Rp500 miliar dengan kupon 5,625 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2023 serta FR0064 senilai Rp1,5 triliun dengan kupon 6,125 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2028.

Sebelumnya, pada Selasa (13/10), pemerintah menyerap dana Rp11,9 triliun dari lelang lima seri sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp25,85 triliun.
 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020