Tanpa dia aku belum tentu bisa mencapai podium kehormatan untuk menerima medali
Jakarta (ANTARA) - I Gede Siman Sudartawa menceritakan bahwa perjalanan kariernya menjadi atlet renang andalan Indonesia tak lepas dari peran dan dukungan sang ibu, Ni Made Sri Karmini.

Siman mengenal olahraga renang saat ia duduk di bangku kelas dua sekolah dasar. Awalnya, atlet asal Bali itu sempat merasa takut dengan air, bahkan sulit ketika disuruh mandi.

Namun rasa takut itu perlahan menghilang saat pertama kali dia melihat temannya di sekolah ternyata bisa berenang gaya bebas di dalam kolam.

“Waktu itu ada teman sebangku di sekolah yang sudah bisa berenang gaya bebas di kolam yang dalam dan cara dia masuk ke kolam pake salto segala lagi. Kagum banget aku ngeliatnya karena di kolam yang cetek aja rasanya aku bisa tenggelam,” ungkap Siman dikutip dari www.kachimeshi-indonesia.com, Selasa.

Baca juga: Siman pecahkan rekor dan bungkus emas renang pertama bagi Indonesia

Siman pun langsung merasa tertantang untuk ikut mencoba turun ke kolam dan belajar renang dengan serius.

Karmini yang melihat keinginan kuat anaknya agar bisa berenang langsung mencarikan tempat les. Cuma butuh waktu satu pekan saja hingga dia bisa menemukan tempat les berenang yang tepat untuk Siman.

Enam bulan belajar, Siman pun langsung mengikuti berbagai kejuaraan renang antarsekolah dasar di Kabupaten Klungkung, desa tempat tinggal Siman.

Tak berhenti di situ, pria kelahiran 8 September 1994 itu juga bercerita betapa ibunya juga rela mengantar dan menjemputnya ke tempat latihan yang jaraknya cukup jauh dari rumah, bisa menghabiskan satu jam 30 menit dengan sepeda motor.

Baca juga: Siman rajai nomor 50m gaya punggung putra IOAC 2018

“Aku ingat banget waktu masih SD biasanya pulang sekolah harus segera latihan meskipun seringkali lelah. Akibatnya sering ketiduran di motor dan Mama tidak dengan gampangnya menyerah untuk mengantar ke tempat latihan,” tutur Siman mengenang masa-masa itu.

“Dia mengikat aku dengan tali ke tubuhnya agar tidak terjatuh dan bisa tiba dengan selamat. Belakangan aku tahu bahwa dia dia sempat mengalami keguguran akibat kelelahan di masa itu.”

Tak hanya antar-jemput, Karmini juga berjuang keras menyediakan makanan bernutrisi bagi Siman. Dia bahkan tak segan bertanya ke teman-teman Siman tentang variasi menu makanan agar tak membuat anaknya bosan.

Perenang putra Indonesia I Gede Siman Sudartawa menggigit medali emas yang diraihnya dari renang gaya punggung nomer 200 meter putra ASEAN University Games di Aquatic Center Jakabaring Sport City Palembang, Selasa (16/12). Siman berhasil meraih emas dengan catatan waktu 2:04.69. (ANTARA FOTO/Feny Selly)
Baca juga: Siman hadapi juara dunia di final renang

“Dia sudah memiliki komitmen yang lebih tinggi untuk mengantarkan aku sebagai seorang atlet berprestasi. Tanpa dia aku belum tentu bisa mencapai podium kehormatan untuk menerima medali dan mengharumkan nama Indonesia,” ujar Siman yang merupakan perenang spesialisasi nomor gaya punggung itu.

Sejumlah prestasi telah ditorehkan Siman. Di antaranya empat medali emas SEA Games 2011. Dia juga berhasil memecahkan rekor nomor 100 meter gaya punggung putra dan 4x100 meter gaya ganti beregu putra.

Dia juga menjadi atlet renang yang pernah tampil di Olimpiade 2012 London. Terbaru, Siman meraih medali emas sekaligus mempertajam rekornya di 50 meter gaya punggung putra pada SEA Games 2019 Filipina.

Baca juga: Siman Sidartawa pecahkan rekornas
Baca juga: Siman berlatih di Australia dan AS jelang Asian Games
Baca juga: Siman Sudartawa dkk diguyur bonus oleh PRSI


 

 

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020