Jakarta (ANTARA) - Berkunjung ke destinasi wisata populer yang ramai bukan pilihan aman saat ini karena bisa menempatkan Anda lebih tinggi terkena COVID-19, tetapi "staycation" atau liburan di suatu tempat bisa menjadi alternatif.

Peneliti dari Tampere University di Finlandia mengungkapkan, "staycation" di rumah misalnya tetapi bebas dari pekerjaan sehingga mirip seperti liburan sesungguhnya dibandingkan harus menempuh perjalanan jauh dari rumah bisa membantu mengurangi stres.

Ahli epidemiologi sekaligus pakar kesehatan mental di Boston University, Sandro Galea seperti dilansir Washington Post mengatakan, kunci liburan ialah melenyapkan pencetus stres dan jika hal ini bisa dicapai dengan tinggal di rumah, maka manfaatnya bagi kesehatan mental akan sama seperti berlibur ke suatu lokasi.

Tetapi tantangannya, suasana di rumah terutama jika Anda bekerja dari rumah selama masa pandemi, menurut psikolog klinis Jessica de Bloom.

"Banyak orang melihat liburan sama dengan travelling. Saya tidak setuju dengan ini. Kunci berlibur adalah pelepasan mental dari pekerjaan untuk mendapatkan pengalaman pemulihan yang bermanfaat," kata dia.

Baca juga: Layanan asuransi perjalanan agar terbang lebih tenang

Baca juga: Pengalaman "staycation" di masa adaptasi kebiasaan baru


Lalu harus bagaimana? Melakukan dekorasi rumah untuk meningkatkan mood misalnya menentukan warna-warna pendukung di rumah seperti warna dinding dan perabotan.

Pilihan lainnya, menyiapkan lagu bernuansa liburan atau yang membuat mood Anda bagus misalnya lagu grup idola K-pop SEVENTEEN "Healing", BIGBANG "We Like 2 Party" dan Bolbbalgan4 "Travel".

Anda juga bisa membuat pengaturan yang ideal seperti memilih kursi yang membuat Anda paling merasa nyaman, lalu pastikan Anda mendapatkan semua cahaya yang Anda butuhkan.

Kemudian lengkapi sekeliling Anda dengan alat yang diperlukan seperti kacamata untuk membaca jika Anda ingin membaca, segelas minuman kesukaan, buku catatan dan pena untuk menuliskan frasa yang Anda suka.

Selain itu, menyulap kamar mandi sebagai area spa juga bisa menjadi alternatif. Pilih aroma minyak esensial kesukaan Anda misalnya lavender, rose, chamomile, pepermint lalu taruh di kamar mandi dan berendam lah dengan air hangat.

Kalaupun Anda memutuskan mengunjungi suatu tempat untuk "staycation" misalnya berkemah di suatu wilayah pinggiran yang tak ramai bersama keluarga, jangan lupa terapkan protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (membawa hand sanitizer untuk berjaga-jaga jika tak menemukan air).

Baca juga: Kota-kota favorit untuk staycation jelang cuti bersama akhir Oktober

Untuk masker, sebaiknya siapkan lebih dari satu dan bawalah wadah khusus. Dokter Alfi Auliya Rachman dari RS FMC Bogor merekomendasikan Anda membawa dua kantong khusus dalam tas Anda.

"Ada dua kotak (wadah) penyimpanan khusus. Kotak yang satu untuk masker yang sudah dipakai, kotak lainnya untuk yang belum dipakai," tutur dia.

Anda bisa melapisi masker dengan tisu atau kain bersih sebelum dimasukkan ke dalam wadah. Kemudian, ketika Anda ingin melepas atau menaruh masker, jangan lupa cuci tangan.

Selain itu, masa libur tak berarti Anda bisa kalap menyantap segala makanan yang tersaji di meja kalau tak ingin mendapat bonus berat badan bertambah atau masalah kesehatan.

Direktur nutrisi the Amerian Institute for Cancer Research, Melanie Polk seperti dilansir WebMD mengingatkan Anda tetap mengontrol asupan makanan terutama jika Anda memesan makanan atau berkesempatan mengunjungi restoran favorit. Buatlah pilihan sehat yang menarik bagi Anda jika memungkinkan.

Ingatlah, hanya makan saat Anda merasa lapar dan setelah makan usahakan berjalan-jalan sebentar.

Jika Anda memutuskan berlibur ke suatu wilayah, sebaiknya bawa bekal untuk dimakan selama perjalanan misalnya buah apel, pir, popcorn, atau camilan sehat lainnya. Cara ini bisa menjaga Anda tergiur jajan makanan olahan.

Baca juga: Tertib protokol kesehatan di hotel dorong pemulihan sektor hospitality

Baca juga: Lokasi idaman "staycation": Bandung, Bali dan Yogyakarta

Baca juga: "Staycation" saat libur panjang dan sandyakala pariwisata Indonesia

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020