Jakarta (ANTARA) - Sejumlah agenda pertunjukan musik menarik tersaji untuk menemani waktu libur panjang kali ini, bagi Anda yang memilih untuk tetap berada di rumah.

Gelaran konser musik secara virtual juga sejalan dengan program yang dijalankan pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk mengajak para pelaku ekonomi kreatif seperti musisi agar tetap kreatif di tengah masa pandemi, salah satu caranya dengan memanfaatkan digitalisasi.

Direktur Industri Musik, Seni Pertunjukan, dan Penerbitan Kemenparekraf Amin Abdullah mengatakan bahwa pandemi COVID-19 membawa dampak besar bagi para pelaku industri musik, terutama berkurangnya kesempatan menggelar pertunjukan secara langsung.

Dengan kehadiran konser virtual, menurut Amin, menjadi salah satu alternatif baru yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku di industri musik untuk tetap berkarya.

"Sekarang ada alternatif melalui konser virtual dan drive-in seperti yang sudah dilakukan. Itu alternatif," papar Amin Abdullah kepada ANTARA, Kamis.

Menurut Amin, pelaku industri musik seperti para musisi masih menunjukkan produktivitas yang sangat tinggi di tengah masa pandemi ini berkat memanfaatkan teknologi digital.

Untuk itu, Amin mengatakan bahwa Kemenparekraf telah mengeluarkan panduan protokol kesehatan bagi para pelaku ekonomi kreatif termasuk di bidang musik agar tetap dapat berproduksi di tengah pandemi.

"Memang untuk pandemi ini masih sulit langsung. Paling bisa penonton sangat terbatas dan protokol COVID-19 ketat," tegasnya.

Konser virtual setidaknya bisa menjadi solusi atas berbagai agenda pertunjukan musik yang ditunda penyelenggaraannya karena tidak boleh mengundang banyak kerumunan.

Mengutip data Koalisi Seni Indonesia, pada Maret 2020 terdapat 40 rencana konser, tur, hingga festival musik yang harus dibatalkan. Para pelaku di industri musik seperti musisi hingga mereka yang terlibat di belakang layar dari sebuah pertunjukan musik tentu menjadi pihak yang paling terkena dampak pandemi ini.

Untuk itu, guna menyukseskan konser virtual, pihak penyelenggara dan seniman yang terlibat juga dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengemas acara mereka agar dapat menarik banyak penonton, yang tentunya juga akan berbanding lurus dengan potensi pendapatan melalui iklan.​​​​​​​

Selain itu, dorongan pemerintah juga menjadi stimulus yang dapat mendorong semangat musisi untuk berkarya. Berikut beberapa acara musik virtual yang penyelenggaraannya mendapat dukungan Kemenparekraf.​​​​​​​

Baca juga: Kreativitas tak boleh mati karena pandemi

Baca juga: Kegiatan virtual bisa sadarkan masyarakat terapkan protokol kesehatan


This is My Wave Concert

Rekomendasi konser virtual pertama adalah "This is My Wave Concert" yang akan kembali hadir pada 30 Oktober 2020. Pada episode keenam ini akan menghadirkan penampilan dari grup musik Sisitipsi.

Grup asal Jakarta yang beranggotakan Fauzan Lubis (vokal), Aditiya Rahman (drum), Eka Wiji Astanto (contrabass), Hendar Dimas Anggara (keyboard), Rian Rahman (gitar), dan Amaroso Romadian (trombone) itu akan mengusung konsep Broadway dalam penampilannya nanti.

Tata panggung "This is My Wave Concert" dikemas sedemikian rupa dengan nuansa klasik ala Broadway, untuk merepresentasikan karakter musik Sisitipsi yang kental dengan balutan jazz.

Menariknya lagi, Sisitipsi secara perdana juga akan membawakan sebuah lagu anyar yang masih mereka rahasiakan judulnya dalam konser virtual ini.

"Kami juga akan bawain satu single baru yang perdana di konser ini dan meracik aransemen musik fresh yang cuma bisa dinikmati di sini aja. Kami harap Teman Tipsi dimanapun kalian berada bisa merasakan atmosfer yang lebih hangat,” ujar Fauzan.

Melomaniac 8th Episode

Bagi penikmat musik soul dan R&B, maka konser virtual "Melomaniac 8th Episode: Soulnation Virtual Edition" dapat menjadi pilihan. Konser yang digelar pada 31 Oktober 2020 itu akan menghadirkan episode spesial dengan tema Halloween bersama Agis Kania, Ayu Rika, Kamga dan home band EZ Collective.

Konser virtual persembahan Java Festival Production itu akan menampilkan lagu-lagu bertemakan Halloween dari Amy Winehouse, Anthony Newely, Ariana Grande, Childish Gambino, Emily King, Justin Timberlake, Kanye West, Ray Parker Jr, Stevie Wonder, The Weeknd dan Whitney Houston.

Tiket konser yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) itu dapat dibeli melalui www.jfp.events.

Here Comes The Sun

Selanjutnya ada rekomendasi festival musik bertajuk "Here Comes The Sun" yang tahun ini akan tayang virtual untuk pertama kalinya melalui aplikasi Goplay pada 31 Oktober hingga 1 November 2020.

Festival musik ini akan menampilkan deretan musisi yang digemari anak muda saat ini seperti .Feast, Hindia, Agatha Pricilla, Rayhan Noor, Aldrian Risjad, Mothern, Mantra Vutura, Natasha Udu, dan Martials.

Hindia yang akan menjadi salah satu penampil dalam festival musik "Here Comes The Sun virtual Edition" mengaku telah menyiapkan suguhan spesial dalam penampilannya nanti.

Hindia mengatakan bahwa konser virtual ini berbeda dengan yang pernah dilakukan sebelumnya karena ia juga terlibat bersama dengan kolektif musik Sun Eater dalam proses produksi "Here Comes The Sun Virtual Edition".

"Ini sesuatu format yang nanti akan ditampilkan adalah yang belum pernah bisa gue coba sebelumnya," ujar Hindia.

Penyelenggaraan festival musik "Here Comes The Sun" secara virtual ini juga menjadi salah satu upaya dari GoPlay dalam rangka mendukung kreativitas musisi independen terutama di masa pandemi sekarang ini.

Baca juga: Tantangan dan hikmah bermusik saat pandemi bagi Afgan

Baca juga: Cara Anggun berdamai dengan pandemi

Baca juga: Menparekraf: "Virtual show" bisa promosikan kreativitas dan turisme

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020