Banda Aceh (ANTARA) - Tim SAR gabungan memperluas area pencarian nelayan hilang di Pantai Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, karena korban belum ditemukan hingga pencarian hari ketiga.

Kepala Basarnas Aceh Budiono di Banda Aceh, Senin, mengatakan pencarian korban sebelumnya di seputarperairan Pantai Syiah Kuala, kini diperluas hingga Pelabuhan Krueng Raya, Aceh Besar.

"Area pencarian korban sebelumnya lima mil laut, tetapi kini diperluas hingga 10 mil laut. Pencarian melibatkan tiga tim, dua di laut dan satu di darat. Pencarian di laut dilakukan hingga ke Pelabuhan Krueng Raya, Aceh Besar," kata Budiono.

Korban atas nama Zainal Syah (51), warga Gampong Peulanggahan, Kota Banda Aceh. Korban biasanya memancing menggunakan perahu motor berangkat pagi dan pulang sore.

Baca juga: Tim SAR cari nelayan hilang di sekitar Pantai Syiah Kuala Aceh

Korban dilaporkan hilang pada Sabtu (31/10) malam setelah perahu motornya ditemukan terombang-ambing dalam keadaan mesin menyala di perairan Pantai Syiah Kuala, Kota Banda Aceh.

Budiono menyebutkan cuaca saat pencarian di hari ketiga sangat mendukung dengan ketinggian gelombang hingga setengah meter dan kecepatan angin lima knot dari barat daya.

"Selain personel Basarnas, pencarian juga melibatkan TNI AL, kepolisian, badan penanggulangan bencana, komunitas radio, serta masyarakat. Untuk tim darat, pencarian dengan menyisir kawasan pantai hingga Aleu Naga yang jaraknya mencapai empat kilometer," kata Budiono.

Menurut Budiono, yang menjadi kendala pencarian adalah posisi awal di mana korban hilang. Sebab, korban dilaporkan hilang setelah perahu motornya ditemukan dalam kondisi mesin menyala di laut.

Baca juga: Tim SAR melakukan pencarian nelayan hilang di perairan Seliu Belitung

Baca juga: Pencarian korban kapal cumi tenggelam diperluas Basarnas Pangkalpinang

Baca juga: Basarnas belum temukan dua nelayan Aceh Barat yang hilang di laut


"Kalau korban jatuh ke laut dan tenggelam, akan mengapung di hari ketiga. Namun, posisi jatuhnya di mana, itu yang tidak diketahui karena tidak ada saksi yang melihat," kata Budiono.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020